-->

Ini Cara Bobby Meredam Aksi Buruh: Setuju Semua Tuntutan, Sampaikan PHP, Buruh pun Tertipu!

Sebarkan:
Gubernur Bobby Nasution menyampaikan dukungannya kepada semua tuntutan para buruh yang melakukan aksi di depan kantor Gubernur Sumut, Senin 3 November 2025.

Mirip seperti Joko Widodo,  Gubernur Sumut Bobby Nasution punya cara sederhana dalam mengatasi tuntutan buruh yang melakukan aksi. Temui para buruh itu, terima semua tuntutan mereka, maka aksi akan bubar. Soal apakah janji itu bisa dibuktikan, itu urusan nanti.  Yang penting, jangan lupa jurus Pemberian Harapan Palsu (PHP) agar buruh puas.

Strategi itu yang dilakukan Bobby saat berdialog dengan para buruh yang melakukan aksi di kantor Gubernur Sumut pada Senin 3 November 2025. Seperti biasa,  buruh datang dengan permintaan agar upah mereka naik sekitar 10 persen. Dan seperti biasa, pemerintah tidak pernah bisa memenuhi tuntutan itu.

Kenaikan upah buruh umumnya sekitar 6.5 persen per tahun, atau paling tidak di bawah  8 persen. Tidak pernah lebih dari itu. Sementara para buruh biasanya selalu menuntut lebih. Malah secara nasional, buruh meminta kenaikan upah mencapai 10.5 persen.

Bagi pemerintah, menaikan upah buruh dengan rasio yang tinggi akan membuat mereka menghadapi tekanan dari dunia usaha. Bisa -bisa investasi akan melambat karena tingginya beban operasional yang harus dikeluarkan investor. Makanya, tuntutan buruh soal kenaikan upah 10 persen sulit diterima.  

Tapi para buruh tidak pernah berhenti menyampaikann tuntutan itu.  Selama tuntutan tidak dipenuhi, aksi buruh tidak akan pernah tuntas. Sampai kapan pun mereka akan terus menyampaikan protes.

Biasanya Pemerintah tegas mengatakan bahwa tuntutan itu sulit diterima sebab keputusan menaikan upah harus melalui pembahasan yang komprehensif bersama dengan dunia usaha. Tapi Bobby punya cara sederhana untuk membohongi para buruh itu. Ia menerima semua tuntutan buruh tersebut.

“Saya mendukung apa yang diinginkan oleh para buruh. Pemerintah provinsi Sumut sependapat menaikkan upah buruh 10 persen pada 2026,” ujar Bobby dengan lantang di depan seratusan buruh kota Medan yang melakukan aksi di halaman kantor Gubernur Sumut itu.

Tidak hanya kenaikan 10 persen saja,  Bobby juga berjanji akan menyediakan rumah untuk buruh, serta menurunkan harga bahan pokok. Kebutuhan pokok yang dimaksud adalah bahan makanan yang belakangan ini harganya melonjak di Sumut.  Bahkan sampai-sampai inflasi di Sumut melebihi 5 persen, tertinggi di Indonesia.

Intinya, semua tuntutan buruh hari itu akan dipenuhi Bobby Nasution.

Tapi, nah ini yang menjadi senjata utama tipuannya, Bobby menegaskan kalau tuntutan itu akan dipenuhi manakala masalah pungli bisa diatasi di dunia kerja.

“Untuk memenuhi tuntutan kenaikan upah itu, PR yang harus kita selesaikan adalah menyelesaikan terlebih dahulu masalah pungli atau kutipan liar yang membebani pelaku usaha,” katanya. 

Menurut Bobby, pungli menjadi salah satu faktor yang memperberat beban bagi pelaku usaha, sehingga berdampak pada tekanan terhadap upah buruh. Karena itu, ia mengajak seluruh pihak, termasuk serikat buruh, berkolaborasi dengan Pemprov Sumut untuk menghapus praktik pungli di berbagai sektor. 

Apakah buruh bisa berperan menghapus pungli yang membebani para pengusaha?

Omong kosong! Masalah pungli adalah persoalan sosial yang tidak pernah mampu diberantas dari dulu di negeri ini. Artinya, para buruh pun tidak akan mampu menghapus pungli ini karena pemain utamanya adalah para birokrasi itu sendiri. Harusnya Bobby yang bertanggungjawab menangani masalah pungli ini, kok malah buruh yang dibebankan.

Anehnya, para buruh yang melakukan aksi itu mau menerima begitu saja ucapan Bobby. Setelah Bobby menyampaikan PHP, para buruh itu seakan merasa tuntutan mereka sudah diterima. Mereka pun membubarkan diri dengan merasa  bahwa mereka telah berhasil menyampaikan aspirasi.

Para buruh itu tidak sadar bahwa mereka sebenarnya telah dibohongi. Tuntutan kenaikan upah 10 persen itu sangat sulit dipenuhi karena  akan menyulitkan dunia usaha. Lagi pula, mana mungkin buruh bisa berperan menghapus pungli yang membebani dunia usaha.

Maka itu, Bobby pun nantinya akan bisa berdalih bahwa ia tidak bisa menaikkan upah buruh 10 persen karena masalah pungli belum bisa dihapus. Biasalah, janji kosong para pemimpin. Toh, bukan sekali ini saja bual seperti itu disampaikan. Sudah berkali-kali  rakyat yang tertipu.

Tapi buruh yang melakukan aksi di kantor gubernur itu merasa sudah cukup puas.  Mereka pun membubarkan diri setelah kenyang PHP yang diberikan Bobby. 

Selamat kembali bekerja untuk buruh. Selamat menikmati janji manis dari Bobby...!***

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini