-->

Jika Bergabung ke Gerindra, Tempatkan Budi Arie sebagai Pembersih Kantor, Jangan jadi Pengurus

Sebarkan:
Ketua Projo, Budi Arie yang mengaku ingin bergabung sebagai kader Gerindra. Projo juga akan menghapus gambar Jokowi sebagai logo organisasi itu.  

Impian Ketua pro Jokowi (Projo), Budi Arie untuk bergabung sebagai kader Gerindra harus benar-benar diwaspadai pengurus partai itu. Kenapa? Sebab Budi Arie adalah sosok yang tidak bisa dipercaya. Ia juga sama sekali tidak punya massa. Kalaupun ada barisan massa yang berada di belakang Projo selama ini, semua itu karena bayaran. Bukan massa yang bergerak secara ikhlas.

Pernyataan ini disampaikan oleh mantan pengurus inti Projo, Haposan Situmorang, yang mengaku mengenal dekat Budi Arie. Dalam sebuah podcast yang ditayangkan di channel youtube Petisi Brawijaya, Haposan mengaku kalau Budi Arie adalah sosok pembual.

“Saya berkali-kali dibohongi dengan gaya Budi Arie,” katanya.

Sebagai orang yang mengenal Projo, Haposan memastikan bahwa massa pendukung organisasi itu sebenarnya tidak ada.  Ia mengibaratkan Projo itu sebagai balon yang ditiup sehingga membesar, tapi isinya kosong.

“Mereka hanya besar di media, tapi di arus bawah tidak mendapat dukungan,” katanya. Apalagi sosok Budi Arie tidak punya latar belakang gerakan yang jelas. Budi Arie lebih pantas disebut sebagai penjilat penguasa.

Oleh karena itu Haposan mengingatkan para pengurus Gerindra agar berhati-hari dengan sosok Budi Arie yang berkeinginan bergabung sebagai kader  partai itu. Bisa jadi Budi Arie ingin mengobok-obok partai. Atau mungkin juga ia bergabung untuk menjalankan misi yang diperintahkan Jokowi.

“Kalau Gerindra mau menerima Budi Arie, sebaiknya ia tempatkan saja sebagai pembuat kopi untuk tamu, atau tukang membersihkan kantor. Jangan jadi pengurus. Ini orang tidak bisa dipercaya..!” ujar Haposan yang juga mengaku pernah sebagai caleg Gerindra di Provinsi Sumut.

Dalam podcast yang berlangsung selama 30 menit itu, Haposan sangat banyak mengupas kelicikan Budi Arie dalam dunia politik. Ia juga mengingatkan rakyat tentang bagaimana keterlibatan Budi Arie dalam melindungi judi online di Indonesia.

Nama Budi Arie sudah berkali-kali disebut dalam persidangan sebagai pejabat yang pernah membantu penyebaran judi online di Indonesia. Hal itu dilakukannya saat menjabat sebagai Menteri Informasi dan Komunikasi di masa Pemerintahan Jokowi. Budi terbukti mendapat fee miliaran per bulan dari sejumlah website judi online yang ia lindungi.

Karena kasus itu pula, Budi yang sempat mendapat jabatan sebagai Menteri Koperasi dan UKM di masa Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, akhirnya dipecat. malah ada ada peluang ia akan dijadian sebagai tersangka dalam kasus judi online itu.

Untuk melindungi diri, Budi pun berkelit dengan menyampaikan keinginan bergabung ke Gerindra. Tanpa rasa malu ia mengaku bahwa Projo yang dibentuknya bukanlah merupakan gerakan yang identik dengan Jokowi. Budi membantah bahwa projo adalah Pro Jokowi.

“Projo itu bukan Pro Jokowi. Itu hanya bisa-bisanya media saja. Projo artinya adalah gerakan yang mencintai negeri demi rakyat,” katanya.

Projo sendiri dalam waktu dekat akan mengganti logo organisasinya, dari gambar Jokowi ke gambar yang lain. Tidak jelas apa bentuk logo Projo yang baru nanti.  Mungkin pantas menggunakan gambar babi! ***

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini