-->

Malaysia Siapkan Proyek Ambisius Bangun Jembatan Menghubungkan Melaka - Sumatera

Sebarkan:

ilustrasi foto jembatan laut yang menghubungkan antar negara
Pemerintah Malaysia tengah menyiapkan rencana pembangunan jembatan sepanjang 47,7 kilometer yang nantinya akan menghubungkan wilayah negara bagian Malaka (Malaysia) dengan  Sumatera sehingga waktu tempuh kedua wilayah diperkirakan sekitar 40 menit.  

Rancangan proyek tersebut dijadwalkan akan dipresentasikan kepada Dewan Perencanaan Fisik Nasional Malaysia (Majlis Perancangan Fizikal Negara/MPFN) dalam waktu dekat.

Jembatan ini direncanakan membentang dari Pengkalan Balak di Masjid Tanah (Melaka) menuju Dumai (wilayah Indonesia). Pemerintah Melaka menilai proyek berskala besar ini berpotensi membawa dampak ekonomi signifikan bagi negara bagian tersebut.  Pengkajian proyek dimulai tahun depan.

Ketua Menteri Melaka, Ab Rauf Yusoh, mengatakan, studi awal pembangunan jembatan tersebut akan dimulai pada Januari mendatang.  Pengkajian itu mencakup usulan pembangunan jembatan dari Pengkalan Balak, Masjid Tanah, ke Indonesia dengan panjang total 47,7 kilometer.

Menurut Ab Rauf, hasil studi tersebut akan “diperhalus” terlebih dahulu sebelum diajukan ke MPFN untuk ditinjau dan dievaluasi lebih lanjut.

“Setelah itu, kami akan membawa proposal ini kepada otoritas Indonesia untuk membahas pelaksanaan proyek secara bersama,” ujarnya.

Diyakini berdampak besar bagi ekonomi Melaka Ab Rauf menyatakan keyakinannya bahwa proyek ini akan memberikan manfaat ekonomi yang besar jika benar-benar terwujud.

“Kami yakin, jika direalisasikan, jembatan ini akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi Melaka,” katanya.

Untuk mendukung pengkajian tersebut, pemerintah negara bagian Melaka mengalokasikan dana sekitar 500.000 ringgit Malaysia (sekitar Rp 2 miliar) untuk jasa konsultan. Dana ini digunakan untuk menilai berbagai aspek proyek, mulai dari kelayakan teknis, ekonomi, hingga logistik.

Selain pembangunan jembatan, pemerintah Melaka juga merencanakan pengadaan lahan seluas 5.000 hektare di Masjid Tanah. Lahan tersebut akan dikembangkan sebagai kawasan industri baru untuk mendukung pengembangan Pelabuhan Internasional Kuala Linggi (Kuala Linggi International Port/KLIP) serta aktivitas ekonomi biru di Melaka.

Ab Rauf menegaskan, jembatan penghubung Malaysia–Indonesia ini diharapkan menjadi simpul strategis baru kawasan.

“Jembatan ini akan menjadi ‘gerbang dunia’ terakhir yang menghubungkan Malaysia dan Indonesia, sekaligus membuka peluang kerja sama yang lebih luas antara kedua negara,” ujarnya.

Jika rencana itu berjalan, maka jembatan itu bukan merupakan yang terpanjang di dunia. Saat ini jembatan laut terpanjang di dunia adalah yang menghubungkan Hongkong-Zhuhai dan Macao yang panjangnya mencapai 55 km. ***

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini