Aliansi Pemuda Sumut dan Malut Agendakan Demo Setiap Jumat di KPK Menuntut Penangkapan Bobby Nasution

Sebarkan:

Aksi aliansi Pemuda Sumut dan Maluku Utara di KPK pada Jumat 31 Januari 2025
Aliansi Pemuda Sumut dan Maluku Utara kembali lagi melakukan aksi unjuk rasa di halaman kantor KPK Jakarta, menuntut agar lembaga itu berani menangkap Bobby Nasution. Alasannya, menantu Jokowi itu dianggap telah nyata-nyata melakukan korupsi yang diungkap di pengadilan. Namun sejauh ini KPK masih enggan memeriksa walikota Medan itu.

Aksi demi Pemuda Sumut dan Maluku Utara itu sudah berlangsung sejak satu bulan terakhir ini. Mereka selalu mengagendakan aksi yang sama pada setiap Jumat. 

 

Pada Jumat 31 Januari, aksi itu setidaknya dilakukan oleh seratusan pemuda dari dua kelompok tersebut. Rencananya mereka akan tetap melakukan aksi itu lagi jumat pekan sampai KPK mau memeriksa dan menangkap Bobby Nasution.

Menurut mereka,  kasus korupsi Bobby sudah begitu transparan karena telah diungkap secara telanjang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Tertate, Maluku Utara. Selain Bobby, aliansi dua pemuda itu juga menuntut agar istri Bobby, Kahiyang  Ayu juga ikut diperiksa. Pasalnya, nama Kahiyang Ayu tercatat sebagai salah satu pemilik lahan tambang nikel di Maluku Utara. Ada pula sosok Samuel Nababan yang dituntut untuk diperiksa.

Samuel adalah pengurus HIPMI pusat yang merupakan operator bisnis tambang Bobby di Maluku Utara. Samuel Nababan merupakan tim sukses Bobby pada Pilkada Medan 2020 dan Pilkada Gubernur Sumut 2024. Ia juga terlibat dalam kegiatan money politic demi mendukung kemenangan Bobby Nasution mengalahkan Edy Rahmayadi.

Aksi menuntut Bobby di KPK sebenarnya sudah berkali-kali dilakukan berbagai kelompok ormas. Aksi itu mencuat karena tindakan Bobby dalam kasus korupsi tambang sudah sangat jelas.

Bobby bahkan pernah diadukan ke KPK dalam kasus penyelundupan nikel ke China yang merugikan negara hingga ratusan triliun. Penyelundupan itu ia lakukan saat mertuanya, Jokowi -- si Presiden yang terkenal dengan bahasa Inggrisnya Tek de Tok -- masih berkuasa. 

Sampai sekarangpun pengaruh Jokowi di KPK masih cukup kuat mengingat pimpinan KPK yang  berkuasa saat ini adalah orang-orang pilihannya. Tak heran jika  KPK tak sekalipun berani menyentuh Bobby Nasution.

Sudah banyak kasus korupsi Bobby yang diadukan ke KPK, tapi sekalipun KPK tidak berani membongkarnya.

Belakangan KPK sempat mulai berani mengusut kasus korupsi itu dengan memanggil Samuel Nababan karena dinilai pengusaha ini merupakan orang yang mengetahui seluk-beluk bisnis tambang Bobby. Tadinya KPK mengaku  akan mulai membongkar korupsi Bobby Nasution dengan meminta keterangan orang terdekatnya terlebih dahulu.

Ironisnya, surat panggilan KPK itu diabaikan oleh Samuel. Sudah dua kali KPK memanggil Samuel, tapi kedua surat panggilan itu dibuang Samuel ke tong sampah.

Tak sekalipun Samuel mau memenuhi panggilan itu. Dan terbukti, KPK takut memanggil Samuel untuk ketiga kalinya. Alhasil, Bobby dan kelompoknya tak tersentuh hukum. **

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini