Ada banyak harapan yang meminta agar Presiden Prabowo
Subianto segera terlepas dari bayang-bayang Jokowi. Prabowo bahkan diminta
membongkar berbagai kebusukan Jokowi saat memimpin karena ia begitu banyak
melakukan pemborosan. Etika hukum juga banyak diabaikan. Apalagi Jokowi dikenal
sebagai sosok pemimpin yang suka mengumbar kebohongan.Presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo masih belum bisa dipisahkan
Namun harapan itu tampaknya kandas karena Prabowo masih sangat membutuhkan bantuan Jokowi. Seruan “ Hidup Jokowi….!” yang diteriakkan Prabowo saat Hari Ulang Tahun (HUT) partainya beberapa waktu lalu menjadi bukti kalau saat ini Prabowo dan Jokowi belum bisa dipisahkan.
"Seruan ‘Hidup Jokowi’ secara tersirat sebenarnya menunjukkan posisi Prabowo yang sepenuhnya masih belum full power memimpin dan memerintah. Sebab sebagian orang atau elite yang berkuasa saat ini merupakan proxy (orang) Jokowi," ucap Direktur Riset Trust Indonesia Ahmad Fadhli di Jakarta, Rabu (26/2/2025).
Diksi ‘Hidup Jokowi’, lanjut dia, menunjukkan betapa masih luasnya pengaruh Jokowi dalam pemerintahan yang berlangsung saat ini. Selain itu, pernyataan tersebut bisa saja dimaknai sebagai pertimbangan Prabowo dalam menerima PDIP bergabung di pemerintahannya.
"Boleh jadi ini juga jadi representasi sikap Prabowo terhadap opsi bergabungnya PDIP ke dalam pemerintahan. Sebab saat HUT PDIP pada Januari lalu pun, Prabowo tak diundang dan tidak hadir dalam pertemuan tersebut," tuturnya.
Ditegaskannya, diksi 'Hidup Jokowi' menjadi pesan kalau Prabowo belum membutuhkan kehadiran PDIP di Kabinet Merah Putih.
"Penegasan itu menjadi tolak ukur sikap politik Prabowo terhadap PDIP. Mungkin pada waktu ini, dengan keberadaan KIM plus sebanyak 84 persen, Prabowo belum terlalu membutuhkan dukungan PDIP dan merasa cukup dengan modal kekuatan yang dimiliki saat ini," tandas Fadhli.
Sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan pihaknya bisa berhasil mencapai titik saat ini karena berkat bantuan Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini diungkapkan ketika dirinya memberikan pidato politik dalam puncak perayaan HUT Gerindra ke-17 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025).
"Saya katakan di sini, kita berhasil karena kita didukung oleh presiden ke-7. Tepuk tangannya kurang semangat. Semangat lagi," kata Prabowo.
Sontak Prabowo langsung menyerukam yel-yel "Hidup Jokowi". Yel-yel tersebut pun langsung disambut teriakan oleh peserta yang berada di SICC.
Prabowo pun mengingatkan kepada para kader untuk menjaga muruah Gerindra. Sebab, masyarakat saat ini telah memberikan kepercayaan mereka kepasa pihaknya.
![]() |
Selagi Prabowo masih bergantung kepada Jokowi, maka posisi Bobby akan aman dari kejaran KPK |
Selain itu, Prabowo juga tak lupa peran Koalisi Indonesia Maju (KIM) dalam mendukung posisi Gerindra saat ini. Ia pun tidak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya.
"Dan saya katakan di sini, bahwa kita berhasil mendapat kepercayaan rakyat karena dukungan temen-temen koalisi Indonesia maju," ucapnya.
Keputusan PDIP yang sempat menunda para kepala daerah dari partainya untuk mengikuti retret di Magelang semakin menunjukkan kalau hubungan Megawati dengan Prabowo tidaklah semulus yang diduga banyak orang. Sikap PDIP yang sempat menolak hadir di retret itu justru sangat menguntungkan Jokowi. Hal itu akan membuat ketergantungan Prabowo kepada Jokowi masih tetap tinggi.
Jika demikian adanya, sudah pasti anak dan menantu Jokowi yang saat ini terjun di kancah politik, dalam posisi aman. Tuntutan masyarakat agar KPK segera membongkar kasus korupsi Bobby Nasution tampaknya tidak akan terealisasi dalam waktu dekat.
Ketika posisi Jokowi masih kuat di mata Prabowo, maka semasa itu pula Bobby tidak akan mungkin tersentuh KPK…!