Penipuan Berkedok Investasi Kembali Terjadi di Medan, Korban Rugi Miliaran Rupiah

Sebarkan:

Sedikitnya 40 warga yang tinggal di seputaran Jalan Arif Rahman Hakim, Gang Langgar, Kota Medan melapor ke Polrestabes Medan karena merasa telah menjadi korban penipuan investasi modus jual beli perabot mebel jati Jepara. Terduga pelakunya ialah Widya Erliza, warga yang tinggal di lingkungan tersebut.

Kerugian yang dialami para korban diperkirakan mencapai Rp4 Miliar. Kasus ini sudah diadukan ke Polrestabe Medan dengan bukti laporan LP/B/833/2025/Polrestabes Medan, tanggal 12 Maret.

Salah seorang korban, Radiah, mengaku  mengalami kerugian sebesar Rp 140 juta akibat tertipu modus investasi mebel yang ditawarkan Widya Erliza.

"Saya mengalami kerugian Rp 140 juta karena ada adik saya 3 orang dan saya mengajak teman saya juga,"kata Radiah, Sabtu (15/3/2025).

Ia menerangkan, awal penipuan bermula pada November 2024 lalu ketika ia ditawari berinvestasi mebel oleh pelaku Widya Erliza. Pelaku menjanjikan keuntungan bervariasi apabila menginvestasikan uangnya.

Sebagai contoh, jika menanamkan modalnya sebesar Rp 4 juta, maka dalam waktu sebulan uang akan dikembalikan sebesar Rp 4,4 juta atau mendapat keuntungan sebesar Rp 400 ribu.

Karena termakan bujuk rayu, akhirnya Radiah menginvestasikan uangnya secara bertahap. Dan Radiah semakin yakin, sebab sebulan kemudian Erliza benar-benar mengembalikan uang beserta bunga atau keuntungan para korban.

Kemudian, Erliza kembali menawarkan investasi yang lebih tinggi dengan alasan ada calon pembeli perabot dan butuh investor. Radiah semakin yakin dengan janji itu setelah melihat keuntungan pertama yang ia peroleh.

Karena sudah percaya dan memperoleh keuntungan, lantas korban percaya dan kembali mengirimkan uang ke Erliza. Sampai akhirnya Radiah begitu yakin dan mengirim uang senilai Rp 140 juta.

Ternyata Radiah bukanlah satu-satunya yang tergiur dengan janji manis itu. Ada puluhan tetangga dan warga di sekitar Jalan Arif Rahman Hakim yang juga tergoda dengan bisnis yang ditawarkan. Modusnya juga sama.

Mereka awalnya mendapat imbalan yang sesuai dengan yang dijanjikan sehingga mereka semakin percaya kalau bisnis itu akan memberi keuntungan yang cukup menjanjikan. Akibatnya, sama seperti Radiah, warga di sana mulai ramai-ramai menanamkan modalnnya untuk dikelola Erliza.

Bisnis investasi yang dijanjikan itu semakin mengundang minat warga karena pengembalian uang beserta bunga berjalan cukup lancar. Tak heran jika Erliza dipuji-puji sebagai pengusaha muda yang menjanjikan. Sampai Januari 2025, semua warga yang terlibat dalam investasi itu mendapatkan keuntungan yang lumayan.

Namun tidak disangka, pada Februari lalu mulai muncul. Saat warga menagih Erliza untuk mencairkan keuntungan, ternyata Erliza mulai sulit mempersulit urusan.

“Saat kami tagih di bulan Februari itu, dia mulai banyak alasan. Dia bilang paling lama tanggal 1 Maret. Rupanya saat kami datang ke rumahnya dia sudah nggak ada dan dia sudah melarikan diri,” kata Radiah.

Kehebohan mulai mencuat sebab yang mengalami kerugian ternyata cukup banyak. Bahkan ada yang sudah terlanjut menanamkan uang hingga lebih dari Rp500 juta. Diperkirakan total kerugian warga yang tergoda dengan rayuan itu mencapai Rp 4 miliar.

Setelah Erliza tidak lagi menampakkan batang hidungnya di sekitar pemukiman itu, warga kemudian mengadukan kasus ini ke polisi.  Para korban berharap Polisi segera menangkap Widya Erliza. Sebab mereka betul-betul merugi.

Polrestabes Medan terus melacak kasus ini dengan memeriksa sejumlah saksi dan korban. Salah satu yang diperiksa adalah suami Erliza, yakni Agus Ramean Pane.,

Anehnya, Agus mengaku tidak mengetahui keberadaan istrinya. Ia pun sama sekali tidak tahu menahu soal bisnis yang dikelola istrinya. Padahal, ada sejumlah bukti kalau uang ditransfer para korban ke rekening Agus.**

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini