![]() |
Pertemuan Megawati dan Prabowo yang berlangsung di kediaman Megawati Jalan Teuku Umar, Jakarta pada 7 April 2025 |
Pertemuan antara Ketua umum PDIP Megawati dan Presiden Prabowo Subianto telah berlangsung pada Senin malam 7 April 2025 di rumah Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam suasana Lebaran, keduanya berbincang empat mata tanpa kehadiran. Sudah tentu pertemuan itu dikaitkan pula dengan posisi mantan presiden Joko Widodo yang masih berkuasa di Pemerintahan.
Tidak dijelaskan apakah kedua tokoh itu memperbincangkan pengaruh Jokowi yang masih kental di Pemerintahan. Yang jelas, Megawati mengatakan kalau partainya PDIP siap mendukung pemerintah. Namun ia tidak membutuhkan kursi Menteri untuk saat ini.
Tentu saja pernyataan Megawati membuat Prabowo lega, sebab tak perlu repot-repot kocok ulang kabinet guna memberi kursi menteri pada banteng moncong putih.
"Dengan demikian Prabowo tidak perlu repot-repot mengutak-atik lagi posisi dan penjatahan di Kabinet untuk mengakomodir bergabungnya pemerintah," kata Pengamat politik dari Citra Institute Efriza, Sabtu (14/2/2025).
Akan tetapi, kata dia, sikap ini dapat dimaknai bahwa pengaruh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) atas Prabowo ternyata lebih kuat dari PDIP.
"Dampak politik lainnya, maka PDIP juga harus menerima pengaruh Jokowi terhadap pemerintahan Prabowo, sebab PDIP sudah menyinggung bahwa partainya mendukung kebijakan pemerintah," ujar Efriza.
Dia menambahkan, posisi PDIP yang tetap di luar pemerintah juga membuktikan hubungan Prabowo dan Jokowi tidak terkoyak karena PDIP memilih tetap diluar Pemerintahan meski mendukung pemerintah.
"Ini artinya hubungan Jokowi dan Prabowo, maupun KIM Plus bukan sebagai tanda awal retak tapi tetap hangat. Artinya Prabowo pertemuan itu berhasil mendapatkan sikap PDIP terhadap pemerintah. Sikap PDIP ini menguntungkan bagi Prabowo," jelas Efriza.
Terlepas itu, pertemuan yang terjadi di kediaman Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Senin (7/4/2025) harus dimaknai positif, sebagai pertanda tensi persaingan Pilpres sudah selesai dan dimulainya rekonsiliasi nasional.
"Jadi urusan konflik di Pilpres dan Pasca Pilpres sudah diselesaikan dengan bijak, hangat, bahkan Pemerintah didukung sepenuhnya oleh partai-partai politik, ini memudahkan Prabowo dalam proses pembuatan kebijakan," tutur dia.
Seperti diketahui, pengaruh Joko Widodo di pemerintahan saat ini masih sangat kuat. Bahkan ia bisa menempatkan sejumlah menteri di kabinet.
Sebut saja misalnya Bahlil Lahaladia, Airlangga Hartarto. Budi Arie, dan sejumlah buzzer dan menteri ini lainya yang Selamat ini dikenal penjilat penguasa.
Para menter itu bukanlah orang yang berkualitas. Tapi Prabowo tetap mengakomodir mereka duduk di kabinet karena merasa Jokowi berjasa telah mendukungnya sebagai presiden.***