Proses Sidang Semakin Menguatkan Bahwa Ketua Projo adalah Otak Judol di Indonesia

Sebarkan:
Sidang kasus judi online di PN Jakarta Selatan membongkar keterlibatan ketua Projo dalam perlindungan website judi di Indonesia. Penghasilannya bisa mencapai Rp8 miliar per bulan. Luar biasa..!

Persidangan kasus judi online (judol) yang melibatkan sejumlah pejabat di Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kemeninfo) semakin membuka tabir keterlibatan Ketua Pro Jokowi (Projo) Budi Arie sebagai otak judi online (Judol) di Indonesia. Betapa tidak, Budi Arie lah yang memerintahkan agar sejumlah website judol dilindungi karena ia mendapat setoran bulanan dari usaha itu.

Untuk melindungi bisnis judol itu, Budi Arie yang kala itu menjabat sebagai Menteri Informasi dan Komunikasi memerintahkan untuk merekrut beberapa pegawai baru yang akan bertugas secara rahasia untuk melindungi bisnis judi itu. Ia telah memiliki nama-nama pegawai tersebut.

Atas perintah langsung dari Budie Arie, para pegawai itu direkrut untuk bertugas secara eksternal membantu penyebaran judol di Indonesia.

Salah satu yang terlibat dalam melindungi judol itu adalah Adhi Kismanto, sosok orang dekat Budi Arie.

Budi yang memerintahkan anak buahnya di Kemeninfo untuk merekrut Adhi Kismanto, meski anak muda ini tidak berpendidikan sarjana. Namun Adhi Kismanto cukup paham IT sehingga ia punya kemampuan untuk melindungi website Judol atas perintah Budi Arie.

Dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (4/6/2025), salah seorang saksi dari Kemeninfo, Teguh Arifiyadi mengungkap bagaimana Budi Arie memerintahkan anak buahnya untuk segera mempekerjakan Adhi Kismanto.

“Beliau yang memerintahkan kami untuk merekrut Adhi Kismanto, meski tidak layak unntuk direkrut,” kata Teguh Arifiyadi.

Pernyataan tegas itu disampaikan Teguh dalam sidang kasus dugaan keterlibatan Kementerian Kominfo dalam melindungi sejumlah situs perjudian online.

Awalnya, kuasa hukum Adhi Kismanto menanyakan kepada Teguh apakah dirinya pernah mengeluarkan surat keputusan (SK) pengangkatan Adhi sebagai tenaga ahli di Kominfo.

"Kemudian, kenapa Adhi Kismanto bisa bekerja di Kominfo?" tanya kuasa hukum Adhi dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (4/6/2025).

Teguh pun menjawab bahwa itu perintah dari Budi Arie yang saat itu sebagai Menteri Kominfo.

"Karena ada perintah Pak Menteri. Kemudian kami membantu, kemudian kami bayar sebagai eksternal, ahli eksternal," jawab Teguh.

Menanggapi jawaban itu, hakim ketua mencoba memperjelas keterangan Teguh lebih lanjut terkait inisiatif siapa Adhi Kismanto ditempatkan di bagian yang mengurus situs judol.

"Jadi, perintah Pak Menteri kan diminta membantu, pada saat itu kan dengan crawling situs-situs judol. Otomatis saya tempatkan di bagian yang memang..." ujar Teguh.

Namun, hakim ketua belum merasa puas dan kembali meminta kejelasan dari saksi Teguh.

"Jadi, ditempatkan di bagian itu atas perintah Pak Menteri juga?" tanya hakim.

"Betul," tegas Teguh.

Inilah Budi Arie, yang saat ini menjabat Menteri Koperasi dan UKM. Budi juga merupakan ketua Pro Jokowi. Saat Jokowi masih berkuasa, ia dipercaya sebagai Menteri Infokom. Saat itulah Budi diduga memainkan perannya untuk melindungi bisnis judi online yang merusak moral warga Indonesia. BUdi mendapat keuntungan hingga Rp8 miliar dari perlindungan judol itu.
 Dengan kesaksian pegawai Kemenifo itu, maka keterlibatan Budi Arie sebagai pelindung Judol di Indonesia sulit untuk dibantahkan. Ia disebut-sebut mendapat setoran hingga Rp8 miliar per bulan dari bisnis tersebut. Uang itu yang digunakan untuk aktivitas politik kelompok Pro Jokowi sebab Budi Arie adalah ketua Projo.

Dengan demikian bisa dipastikan bahwa judi online merupakan salah satu sumber keuangan Projo. Tidak heran jika komunitas ini berlimpah uang dan begitu mudah menghambur-hamburkan uang demi melindungi dan meningkatkan citra Jokowi.

Jika citra Jokowi berhasil mereka tingkatkan, maka para pengurus Projo akan mendapat dukungan finansial yang berlimpah. Tak heran jika Budi Arie pun bisa menjadi seorang menteri.  Jokowi pula yang meminta Prabowo supaya menempatkan Budi sebagai Menteri Koperasi dan UKM di cabinet Merah Putih saat ini.

Dengan terungkapnya peran Budi Arie di bisnis Judol, akankan ia menjadi tersangka?

Semua itu sangat tergantung sikap jujur pemerintahan Prabowo. Kalau tidak patuh kepada hukum, maka Budi Arie bisa saja terus dilindungi. Apalagi ia mendapat perlindungan dari Jokowi.

Tapi  kalau Prabowo konsisten kepada penegakan hukum, seharusnya Budi Arie ditangkap, ditahan dan diseret ke pengadilan karena ia berperan besar merusak moral  bangsa.

Perlu juga diusut ke mana saja uang hasil judol itu ia gunakan. Kalau Jokowi juga turut menikmati uang itu untuk aktivitas politiknya, selayaknya Jokowi pun diseret. Anak dan menantu Jokowi juga harus diusut karena kelompok ini membentuk gerakan politik satu kesatuan demi merebut kekuasaan. ***

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini