-->

Lika Liku Tokoh NU: Adiknya Terlibat Korupsi Kuota Haji, Abangnya Pro Zionis Israel

Sebarkan:

 

Yaqut Cholil Qaumas (kiri) mantan Menteri Agama yang tersangkut kasus korupsi di KPK dan abangnya Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum NU yang menjadi tokoh di balik pengundang hadirnya pro zionis Israel Peter Berkowitz ke Indonesia

Peran Nadhlatul Ulama (NU) dalam penguatan umat Islam layak dipertanyakan setelah para elit organisasi itu berkali-kali melakukan tindakan  memalukan. Lihat saja prilaku Ketua NU, Yahya Cholil Staquf yang dengan bangganya mengundang kehadiran akademikus Amerika Serikat (AS) Peter Berkowitz berkunjung ke Indonesia.  Padahal Peter Berkowitz adalah pemikir yang sangat mendukung invasi Israel ke Palestina.

Yahya Cholil Staquf tidak hanya mengundang Peter menghadiri acara NU, tapi juga menghadirkan tokoh itu di kampus Universitas Indonesia, sebab Yahya adalah Ketua Majelis Wali Amanat kampus tersebut.

Prilaku Yahya ini tentu saja mendapat kecaman dari berbagai pihak. Para mahasiswa yang bersikap kritis langsung melakukan aksi demo menentang kehadiran Peter Berkowitz di Indonesia.

Sejumlah mahasiswa UI menggelar aksi  unjuk rasa di Kampus Depok, Senin, 25 Agustus 2025 kecewa pihak kampus lantaran mengundang Peter Berkowitz, akademisi pro Israel. Mereka juga mengecam Yahya yang berperan besar menghadirkan pendukung Israel itu.

Selain menghadiri acara NU, Peter Berkowitz juga hadir sebagai pembicara pada Pengenalan Sistem Akademik Universitas (PSAU) Pascasarjana UI di Balairung Kampus UI, Depok, 23 Agustus lalu.

Peter Berkowitz memiliki latar belakang kontroversial dengan publikasi-publikasinya yang menyatakan keberpihakannya pada zionisme. Hal tersebut tidak sejalan dengan 9 nilai kampus Indonesia dan nilai kemanusiaan.

Mahasiswa yang mengikuti aksi tersebut membawa berbagai atribut Palestina dan spanduk penolakan terhadap zionis. Koordinator aksi Razan Dian Rafatahilah mengatakan aksi ini merupakan bentuk kekecewaan mahasiswa dan seluruh elemen kampus.

Dalam aksi tersebut, mahasiswa mengecam keras lantaran mengundang Peter Berkowitz yang terafiliasi kuat dengan Zionis. Yang lebih menyedihkan lagi, ada Yahya Cholil Staqub, ketua Umum NU di balik undangan itu.

Tentu saja langkah itu membuat umat Islam sangat tersakiti. Kontroversi prilaku Yahya tidak tidak berbeda dengan adiknya Yacut Qaulil Choumas, mantan Menteri Agama yang juga kerap membuat prilaku kontroversi. 

Keduanya sama-sama begitu sangat membanggakan NU sebagai kekuatan umat Islam yang memiliki banyak pengikut. Diam-diam mereka justru menjual pengikut yang banyak itu untuk kepentingan politik.

Pada akhirnya Yacut kini harus berurusan dengan KPK karena ia terlibat memanipulasi kuota haji yang merugikan negara hingga lebih dari Rp1 triliun. Rumah Yaqut bahkan sudah digledah oleh KPK untuk mencari sejumlah  barang bukti. Kini tokoh NU itu hanya tinggal menunggu waktu untuk proses hukum berikutnya.

Sementara Yahya hanya bisa meringis mengaku bersalah setelah mendapat kecaman bertubi-tubi. Yahya kemudian  menyampaikan permohonan maaf kepada publik gara-gara mengundang akademikus asal Amerika Serikat (AS) Peter Berkowitz yang memiliki latar belakang zionis.

Berkowitz dalam lawatannya ke Indonesia beberapa waktu lalu juga hadir sebagai pembicara dalam Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU).  Ia mengaku khilaf akibat kurangnya kecermatan dalam proses seleksi narasumber.

"Saya mohon maaf atas kekhilafan dalam mengundang Peter Berkowitz tanpa memperhatikan latar belakang zionisnya. Hal ini terjadi semata-mata karena kekurangcermatan saya dalam melakukan seleksi dan mengundang narasumber," ujar Gus Yahya di Jakarta, Kamis (28/8).

Meski sudah meminta maaf, namun tuduhan kepada  Yahya sebagai pro Israel tetap tidak meredup. Baik Yahya maupun adiknya Yaqut dianggap telah membawa NU untuk kepentingan pribadi mereka,  bukan untuk kepentingan umat. ***

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini