-->

Penundaan Pilrektor USU Ancaman Serius bagi Muryanto, Isu Korupsi dan Pro Jokowi jadi Faktor Utama

Sebarkan:

 

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Prof Brian Yuliarto

Persoalan kecurangan pada proses pemilihan Rektor USU tidak terbantahkan lagi. Meski Rektor petahana Muryanto Amin terus membangun kekuatan bersama Gubernur Bobby Nasution serta Menteri Imigrasi  dan Lembaga Pemasyaratakan, Agus Andrianto, tapi pemilihan rektor itu tetap memiliki banyak catat di mata Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendikti Saintek).

Alhasil, Mendikti Saintek Prof. Brian Yuliarto memutuskan pemilihan itu ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan. Bersama timnya, Brian Yuliarto akan menelusuri kembali berbagai kecurangan pada proses pemilihan itu. Kalau saja Muryanto terbukti melakukan kecurangan, bukan tidak mungkin proses pemilihan akan diulang kembali. Nama Muryanto pasti akan dianulir, tidak bisa ikut lagi pada pemilihan itu.

Sebelumnya, Muryanto bersama Gubernur Bobby Nasution, Menteri Agus Andrianto serta 18 majelis wali Amanat USU telah berkumpul pada 2 Oktober lalu di Kantor Kementerian Imigrasi dan Lepas RI, Jakarta. Mereka sudah mempersiapkan agar pemilihan rektor tahap dapat segera dilanjutkan hari itu.

Atas rayuan dari Muryanto, Bobby Nasution dan Agus Andrianto lantas meminta agar Brian Yuliarto berkenan datang ke kantor Kementerian Imigrasi dan Lapas untuk mengikuti proses pemilihan rektor itu.

“Wali Amanat sudah lengkap hadir di kantor, tinggal menunggu Prof Brian sebagai Mendikti Ristek sebagai satu-satunya pemilik suara yang masih ditunggu,” ujar sumber Kajianberita.com.  

Agus Andrianto sebagai sosok yang jabatannya paling tinggi pada pertemuan itu sudah ngotot agar pemilihan rektor Tingkat Wali Amanat segera diselenggarakan pada 2 Oktober itu.

Agus Andrianto adalah ketua Majelis Wali Amanat USU periode 2025-2030. Sejak awal semua orang sudah tahu bahwa Agus adalah bagian dari koalisi politik Muryanto dan Bobby Nasution sebab sejak lama ketiga orang ini sudah saling bekerjasama dalam membangun kekuatan politik. Kalau saja pemilihan Rektor dilanjutkan pada 2 Oktober itu, sudah pasti seluruh anggota Wali Amanat akan memilih Muryanto Amin sebagai Rektor USU periode 2026-2031.

Kalaupun ada dua kandidat lain yang ikut pada pemilihan itu, yakni Prof. Poppy Anjelisa Z Hasibuan dan Prof. Isfenti Sadalia, mereka ini hanyalah bonekanya Muryanto Amin.  Keduanya memang dipersiapkan untuk kalah pada tingkat pemilihan wali Amanat di Jakarta.

Kalaupun kedua kandidat ini masuk dalam tiga besar pada pemilihan di tingkat Senat Akademik yang berlangsung 25 September lalu di Medan, sebenarnya itu hanyalah bagian dari scenario Muryanto agar kandidat potensial yang bisa menghalanginya, tidak masuk dalam posisi tiga besar.

Adapun kandidat rektor yang paling ditakuti Muryanto Amin adalah Prof Hasim Purba dan DR Dr Johny Marpaung. Dan terbukti siasat itu berhasil di mana kedua kandidat ini hanya mendapatkan sedikit suara. Dengan demikian nama Hasyim dan Johny tidak ikut dikirim ke Jakarta untuk pemilihan berikutnya.

Hanya Muryanto Amin, Poppy Anjelisa Z Hasibuan dan Isfenti Sadalia yang akan dipilih pada tahap terakhir di tingkat wali Amanat.

Tapi Mendikti Saintek sudah mencium kecurangan ini. Selain ada indikasi money politic pada pemlihan itu, berbagai kebusukan Muryanto saat memimpin USU periode 2020-2025 juga sudah tercium oleh Mendikti Saintek.

Bahkan Menteri Brian juga sudah paham tentang permainan politik yang dirancang oleh Muryanto, Bobby dan Agus Andrianto untuk menjadikan USU sebagai basis kekuatan Pro Jokowi pada Pemilu 2029 mendatang. Belum lagi nama Muryanto juga terkait dengan kasus korupsi proyek pembangunan Jalan di Tapanuli Selatan.

Semua kecurangan ini yang membuat Brian tetap pada pendiriannya untuk tidak mau melanjutkan pemilihan rektor USU tahap terakhir di Jakarta. Walaupun Menteri Agus Andrianto terus mendesak agar pemilihan dilaksanaan, Menteri Brian  tetap menolak.

Brian sudah pasti tahu, kalau dilanjutkan, pastilah Muryanto yang akan terpilih. Maka itu Menteri Brian langsung mengeluarkan surat untu menunda pemilihan rektor itu sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Juah sebelum pemilihan berlangsung, berbagai data tentang kebusukan Muryanto selama memimpin USU sudah masuk ke ruang kerjanya. Bahkan Menteri Brian sudah tahu strategi politik yang dibangun Muryanto  Bersama Bobby dan Agus Andrianto menjelang 2029 mendatang.

Ketua Ikatan Alumni USU, H. R. Muhammad Syafi'i alias Romo juga sudah mencium gelagat yang tidak beres ini. Makanya Romo juga turut mendukung langkah Menteri Brian menghentikan proses pemilihan Rektor USU itu.

Yang paling dirugikan tentu saja Muryanto Amin. Betapa tidak, impiannya untuk melanjutkan jabatan sebagai rektor lima tahun ke depan, terancam gagal. Lebih parahnya lagi, KPK juga semakin intentif membongkar keterlibatan dirinya dalam kasus korupsi proyek jalan di Sumut. Bukan tidak mungkin Muryanto akan menjadi tersangka dalam kasus itu.

Seluruh anggota Majelis Wali Amanat USU sudah berkumpul di Kantor Kementerian Imigrasi dan Lapas RI di Jakarta untuk melaksanakan pemilihan rektor USU. Tapi pemilihan itu digagalkan oleh Mendikti Saintek karena berbau kolusi. Sudah pasti Muryanto akan dipilih pada saat itu. Mendikti Saintek sudah membawa adanya koalisi antara Muryanto, Bobby Nasution dan Agus Andrianto
Makanya, penundaan pemilihan Rektor itu menjadi ancaman serius bagi Muryanto. Walau ia mendapat dukungan penuh dari Bobby Nasution dan Agus Andrianto, semua itu tetap tidak bisa memaksa Mendikti Saintek untuk memenuhi keinginannya.

Bisa jadi dalam waktu dekat Mendikti Saintek akan menunjuk rektor sementara untuk menggantikan Muryanto yang terlibat kasus hukum. Kalau Langkah ini yang dilakukan, kemungkinan salah satu dari anggota Wali Amanat yang akan ditunjuk sebagai Pj Rektor USU.

Sementara itu Bobby Nasution dan Agus Andrianto tidak bisa memaksakan kehendaknya, sebab dalam pemilihan rektor ini, suara Mendikti Saintek paling besar, yakni 35 persen dari semua wali Amanat.  Maka itu, segala kekuatan politik yang selama ini menjadi andalan Muryanto,  tidak akan bermakna apa-apa. Apalagi Brian Yuliarto adalah orang kepercayaan langsung Presiden Prabowo Subianto.

Memang benar ada sosok  Agus Andrianto yang juga menjabat Menteri. Namun untuk hubungan dengan  presiden, suara Menteri Brian jauh lebih dipercaya ketimbang Agus.

Agus cenderung lebih dekat ke Jokowi karena Jokowi yang merekomendasikannya ke Prabowo untuk diangkat sebagai Menteri. Jokowi dekat dengan Agus karena sosok mantan Wakil Kapolri ini turut bermain mendukung kampanye Bobby Nasution pada dua Pilkada di Sumut, yakni Pilkada Medan 2020 dan Pilkada Gubernur 2024. Agus adalah tokoh di balik layar memainkan peran Partai Coklat untuk membantu kampanye Bobby.

Makanya Agus pun turut dicurigai sebagai pihak akan berperan membangkitkan kembali kekuatan Pro Jokowi pada 2029 di Sumut. Sudah dipastikan, Agus Adalah pendukung utama Bobby untuk bisa terpilih kembali sebagai gubernur Sumut pada Pilkada 2029. Muryanto pun ada dalam permainan itu.

Permainan politik ini yang kabarnya akan dihentikan oleh Mendikti Ristek karena dianggap mengkhianati presiden Prabowo. Oleh karena itu ada desakan KPK segera bertindak membongkar kasus korupsi Muryanto sehingga masalah pemilihan Rektor USU bisa diulang kembali dari awal. ***

 

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini