![]() |
kampus USU |
Jabatan Muryanto Amin sebagai Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) akan berakhir pada Januari tahun depan. Sebelum itu, USU akan melakukan pemilihan rektor baru masa bakti 2026-2031 yang dimulai September ini. Hal itu sesuai Peraturan Pemerintah No 16 Tahun 2014 Pasal 29 Ayat (4) yang menyatakan pemilihan rektor paling lambat 5 bulan sebelum jabatan rektor berakhir.
Bagi kandidat yang mengikuti proses seleksi itu, ada tujuh tahapan yang harus dilalui, yaitu pendaftaran, pengembalian formulir, seleksi administrasi, pengumuman calon yang lulus seleksi administrasi, pemilihan di tingkat Senat Akademik, dan terakhir pemilihan di tingkat Majelis wali Amanat (MWA).
"Pada tahap audisi, para calon rektor akan diminta memaparkan rekam jejak dan prestasi, entrepreneurship dan rencana program, visi misi serta terobosan untuk pembangunan USU jangka panjang," kata Prof Tamrin yang bertindak sebagai Ketua Panitia Penjaringan dan Pemilihan Rektor dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/8/2025).
Pada tahap audisi itu, akan hadir seluruh anggota Senat Akdemik yang berjumlah 112 orang, Anggota Majelis Wali Amanat sebanyak 19 orang, Dewan Guru Besar, rektorat, dekanat, direktur, ketua lembaga, ketua badan, ketua departemen, ketua program studi, kepala biro, perwakilan masyarakat, mahasiswa, alumni, serta unsur lain yang ditetapkan panitia.
Adapun masa penyaringan (pemungutan suara) kandidat dilaksanakan 25 September 2025 di tingkat Senat Akademik USU. Pada tahap penyaringan ini, 112 anggota Senat Akademik akan memberikan suara untuk menentukan 3 orang calon rektor yang akan diserahkan kepada MWA.
Tahapan selanjutnya, adalah pemilihan oleh MWA yang dijadwalkan 2 Oktober 2025 di Jakarta. Tahapan ini untuk menetapkan Rektor USU periode lima tahun ke depan.
Di Tingkat MWA, ada 21 orang pemegang hak suara. Selain 18 orang yang sudah ditetapkan sebagai anggota MWA, juga ada tiga orang lagi pemegang suara tambahan, yakni Rektor incumbent, gubernur Sumut dan Menteri Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Mendikti Ristek).
Menariknya, suara Mendikti Ristek akan bernilai 35 persen. Sedangkan 65 persen lagi merupakan suara dari anggota MWA lainnya.
Muryanto Amin Bernafsu
Rektor Incumben Muryanto Amin yang namanya sedang dikait-kaitkan dengan kasus korupsi proyek jalan di Sumut sangat bernafsu untuk kembali terpilih sebagai rektor USU. Gubernur Bobby Nasution, Jenderal (purn) Agus Andrianto sebagai Ketua MWA USU, dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan sangat mendukung terpilihnya kembali Muryanto.
Langkah itu tidak sulit sebab Muryanto sejak awal sudah mengendalikan Senat Akademik dan sengaja memilih anggota MWA yang semuanya berpihak kepadanya. Bisa dikatakan, sulit untuk mengalahkan Muryanto pada pemilihan nanti sebab ia sangat dekat dengan kekuasaan. Apalagi semua anggota Senat Akademik USU bisa dikendalikannya.
![]() |
Topan Ginting, Bobby Nasution dan Muryanto Amin, teman satu cyrcle |
Kabarnya Muryanto sedang mendekati sejumlah pejabat tinggi di Jakarta untuk mempengaruhi KPK agar tidak melayangkan panggilan keduanya padanya di saat proses pemilihan rektor nanti.
Muryanto sendiri disebut-sebut terlibat menyusun rencana politik bersama Bobby Nasution, Agus Andrianto, Luhut Binsar Pandjaitan dan sejumlah tokoh lainnya menyongsong Pemilu 2029. Selain mendorong Bobby kembali terpilih sebagai gubernur Sumut, mereka juga disebut-sebut akan bermain mendukung naiknya Gibran Rakabuming sebagai calon presiden.
Oleh karena itu Bobby sangat berkepentingan agar Muryanto terpilih kembali sebagai rektor. Tidak bisa dibantah, Muryanto dan Bobby merupakan bagian dari jaringan kekuasaan yang ingin mengendalikan Sumut bersama sejumlah pejabat pro Jokowi lainnya. KPK pun sudah mengakui jaringan ini.
"Mereka memang bergabung dalam satu cyrcle yang sama. Selain Bobby dan Muryanto, Topan Ginting juga masuk dalam cyrcle itu," kata Asep Guntung Rahayu, Ketua Tim Penyidik KPK.
Itu pula sebabnya KPK melihat ada indikasi mengalirnya dana gratifikasi proyek jalan ke Muryanto Amin sehingga ia harus dipanggil untuk menjalani pemeriksaan. Topan Ginting yang sekarang ditahan KPK turut bermain mengalirkan dana itu atas perintah Bobby Nasution.
Belum diketahui apakah Senat Akademik USU akan menempatkan Muryanto sebagai kandidat favorit. Yang jelas, beberapa hari lalu Muryanto telah mengumpulkan sejumlah Anggota Senat itu di sebuah restoran besar untuk meminta mereka tetap mendukungnya. Jika gagal, sudah pasti rencana politiknya dengan Bobby Nasution akan buyar.
Dua kandidat Potensial
Muryanto tidak maju sendirian. Mencuat sejumlah nama guru besar USU yang juga ingin bersaing merebut jabatan itu. Salah satu kandidat potensial adalah Prof DR Hasyim Purba SH MHum, dari Fakultas Hukum yang dikenal memiliki jaringan luas di kalangan mahasiswa dan tokoh pendidikan nasional.
Hasyim saat ini menjabat sebagai Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum USU. Ia juga merupakan Ketua Umum Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Medan.
Beberapa Senat Akademik yang peduli dengan kemajuan USU kabarnya sudah banyak yang memberikan dukungan kepada tokoh masyarakat Simalungun ini. Hasyim dinilai memiliki kecakapan yang unggul untuk membangun kampus USU bersaing di tingkat internasional.
![]() |
Prof DR Hasyim Purba SH MHum |
Ada pula sosok DR Dr Johni Marpaung dari Fakultas Kedokteran yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumatera Utara.
Johni Marpaung merupakan dokter ahli kandungan yang juga aktif dalam berbagai kegiatan di masyarakat. Jabatannya sebagai Ketua IPSI disebut-sebut menjadi sandaran untuk dekat dengan Presiden Prabowo yang dikenal sangat peduli dengan olahraga tradisional itu.
Baik itu Hasyim Purba mapun Johni Marpaung memiliki visi sama, yakni sama-sama bertekad membangun USU tanpa tunduk kepada kekuasaan. Berbeda sekali dengan Muryanto yang membawa USU justru di bawah kendali kekuasaan.
Meski demikian kekuatan Muryanto di jaringan internal USU tetap lebih kuat karena ia sudah mengatur semuanya sejak awal. Bahkan ada yang menyebut hanya tekanan besar yang membuat Muryanto tersingkir dari persaingan itu.
![]() |
Dr dr H Johny Marpaung MKed(OG) SpOG Subsp-KFM |
Yang dibutuhkan sekarang ini adalah jiwa besar dari para senat dan MWA yang ingin melihat kemajuan USU ke depan. Kalau mereka tetap memilih Muryanto, bisa dipastikan USU akan tetap berada di bawah kendali jaringan Bobby Nasution. Silahken…!