-->

Setelah Jokowi tak Berkuasa, Projo Beralih jadi Penjilat Prabowo, Inilah Ilmu Selamat Budi Arie

Sebarkan:

Budi Arie di pelindung judi online saat Kongres Projo. Mereka akan menghapus gambar Jokowi sebagai logo organisasi karena akan beralih untuk menjilat Prabowo.
Nama Projo, organisasi yang merupakan singkatan Pro Jokowi sempat terkenal sebagai sekumpulan orang-orang yang berprofesi sebagai menjilat penguasa. Ketua organisasi ini adalah Budi Arie, mantan Menteri Infokom di masa Jokowi dan sempat menjabat Menteri Koperasi dan UKM di masa Prabowo.  

Seiring hilangnya kekuatan Jokowi dalam pemerintahan, Projo kini mulai kelimpungan. Belang Budi Arie sebagai pelindung Judi Online juga sudah ketahuan, Makanya, ia mulai  menjalankan ilmu selamat dengan mengalihkan Projo yang tadinya sebagai penjilat pantat Jokowi, jadi penjilat untuk Prabowo.

Keputusan Projo beralih sebagai pendukung Prabowo diputuskan dalam kongres ke-3 organisasi itu yang digelar selama dua hari di Jakarta. Budi Arie Setiadi, menyebut seluruh hasil kongres akan segera dilaporkan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto. Begitulah cara hina sosok yang satu ini untuk tetap eksis.

Yang lebih aneh lagi, Budi  mulai mengarang-ngarang cerita. Menurutnya, Projo bukanlah berarti Pro Jokowi. Itu hanya persepsi yang digunakan masyarakat selama ini agar pengucapannya lebih mudah. Ia mengatakan Projo sebenarnya  berasal dari bahasa sansekerta yang berarti ‘berpihak kepada rakyat’.

Entah dari mana bahasa itu bisa diperolehnya. Suka-sukanya saja membuat arti. Begitulah kalau hidup biasanya menjilat pantat penguasa, apa pun bisa dikarangnya demi untuk menyelamatkan diri.

Ingat, Budi Arie ini adalah pelindung judi online  di Indonesia. Namanya sudah berkali-kali disebut di pengadilan sebagai pejabat negara yang menerima uang miliaran rupiah dari jasa melindungi sejumlah website judi online.

Aksi itu dilakukan Budi saat ia menjabat Menteri Informasi dan Komunikasi di masa  Pemerintahan Jokowi. Budi bahkan terbukti membentuk tim khusus di Kementerian Infokom untuk melindungi judi online itu. 

Beruntung saja Jokowi masih melindunginya sehingga Budi Arie selamat sampai sekarang. Padahal bukti-bukti keterlibatannya sangat nyata.

Sebagai hukumannya, Budi Arie yang sempat menjabat Menteri Koperasi dan  UKM di masa Presiden Prabowo, akhirnya dipecat. Begitupun, ia tetap tidak berhenti menjilat. Agar bisa selamat, ia berjanji akan membawa gerbong Projo sebagai pendukung Prabowo.Seakan merasa gerbong itu punya massa yang banyak. padahal isinya adalah manusia-manusia busuk yang haus kekuasaan.  

Anehnya, Budi Arie tanpa malu mengakui kalau ia ingin sekali bergabung dalam Partai Gerindra. Yang penting, ia tidak tersentuh hukum dan kasusnya sebagai pelindung judi online bisa diabaikan. Terserah rakyat bagaimana menilai sosok yang satu ini.

Agar bisa beralih sebagai penjilat pantat Prabowo, Budi Arie akan mengubah symbol Projo, dari yang selama ini berupa gambar Jokowi, ke gambar yang lain. Belum jelas apa bentuk simbol Projo ke depan. Bisa jadi akan berubah menjadi gambar Prabowo atau juga gambar Gibran.

Apapun logo organisasi ini,  harusnya Pemerintah Prabowo tetap berhati-hati. Hukum semestinya tidak pandang bulu. Sudah saatnya Budi Arie meringkuk di pengadilan dalam kasus judi online. Manusia bangsat seperti ini sepantasnya dihukum berat, bukan justru diberi panggung untuk dekat dengan penguasa.

Dari Kongres Projo yang berakhir pada Minggu (2/11/2025) kemarin, ada lima rekomendasi utama yang dilahirkan kelompok penjilat ini. Pertama, mendukung dan memperkuat pemerintahan Prabowo-Gibran.

Kedua, ikut mendorong agenda politik Presiden Prabowo sekaligus memastikan kesuksesannya hingga 2029. Ketiga, melakukan transformasi organisasi untuk menyesuaikan perubahan situasi nasional. Keempat, mendorong politik persatuan nasional. Dan kelima, berperan aktif membantu pemerintah mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Kongres III Projo sendiri berlangsung pada 1–2 November 2025 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Pengurus dari berbagai daerah di Indonesia hadir dalam perhelatan tersebut.

Pada hari pertama kongres, Budi Arie sempat membuat sejumlah kejutan. Organisasi yang dulu dikenal sebagai barisan pendukung Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) itu kini menunjukkan arah baru. Langkah dan sikapnya dinilai mulai beralih ke kubu Presiden Prabowo.

Salah satu perubahan paling mencolok adalah rencana mengganti logo organisasi yang selama ini menampilkan wajah Jokowi. Budi menegaskan, langkah tersebut merupakan bagian dari transformasi organisasi dan upaya menegaskan bahwa Projo tidak mengultuskan individu tertentu.

"Logo Projo akan kita ubah supaya tidak terkesan kultus individu. Iya, kemungkinan (bukan logo Jokowi lagi)," ujar Budi Arie kepada wartawan seusai pembukaan Kongres III Projo, Sabtu (1/11/2025).

Selama ini, publik mengenal Projo sebagai singkatan dari Pro Jokowi. Namun, Budi menepis anggapan itu. Ia menjelaskan bahwa nama Projo berasal dari bahasa Sanskerta dan Jawa Kawi.

"Projo itu artinya negeri dan rakyat. Jadi Projo itu sendiri artinya negeri dalam bahasa Sanskerta, dan dalam bahasa Jawa Kawi artinya rakyat. Jadi kaum Projo adalah kaum yang mencintai negara dan rakyatnya," jelas Budi Arie.

Budi juga secara terbuka mengisyaratkan niatnya untuk bergabung dengan Partai Gerindra, partai yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

"Mohon izin, jika suatu saat saya berpartai, teman-teman Projo bisa memahaminya. Nggak usah ditanya lagi partainya apa. Karena apa? Saya mungkin satu-satunya orang yang diminta oleh Presiden langsung di sebuah forum," kata dia.

Ia pun menegaskan komitmennya untuk mendukung partai yang kini berada di bawah kepemimpinan Prabowo. "Betul, iyalah, pasti Gerindra. Nanti kita tunggu dinamika di Kongres ketiga ini," katanya.

Menanggapi pernyataan itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, memilih berhati-hati. Ia belum ingin menanggapi secara langsung sinyal politik dari Budi Arie tersebut.

"Statement tadi saya belum dengar. Mungkin nanti saya, mungkin nanti saya ingin dengar di dalam (ruang Kongres III Projo)," ujar Dasco kepada wartawan di acara Kongres III Projo, Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta Pusat, Sabtu (1/11/2025).

Meski demikian, Dasco tak menutup kemungkinan terbukanya pintu Gerindra bagi relawan atau kelompok manapun yang ingin bergabung. Namun harusnya Gerindra berhati-hati dengan sosok Budi Arie ini. 

Dia hanyalah sosok mencari ruang untuk dekat penguasa agar bisa selamat dari hukuman. Harusnya Gerindra sadar bahwa penjilat seperti ini sangat berbahaya untuk dipelihara.

Massanya tidak banyak. Pengaruhnya tidak besar. Mereka hanya bermain cerdik menggunakan media untuk bisa dikatakan besar. 

Bisa jadi perubahan misi Projo ini merupakan  strategi Jokowi untuk merusak pemerintahan Prabowo sehingga pada saatnya nanti, Projo dan Jokowi bisa bangkit kembali. Hati-hati..!***

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini