-->

Lewat ‘Republik Fufufafa’ Slank Akui Kehancuran Indonesia Masa Kepemimpinan Jokowi

Sebarkan:

Slank kembali menyuarakan kritik sosial lewat lagu Republik Fufufafa, menegaskan peran mereka sebagai band legendaris Indonesia yang konsisten menjadi suara rakyat. Setelah lebih dari 42 tahun berkarya, Slank menunjukkan bahwa musik bukan sekadar hiburan, melainkan medium perlawanan terhadap kondisi negeri yang dinilai kian rusak.

Slank adalah band rock asal Indonesia yang berdiri pada 26 Desember 1983. Band ini didirikan oleh Bimbim, sang drummer, yang hingga kini menjadi motor utama Slank. Formasi Slank saat ini terdiri dari Bimbim (drum), Kaka (vokal), Ivanka (bass), Abdee (gitar), dan Ridho (gitar).

Sejak awal kemunculannya, Slank dikenal dengan lirik yang jujur, lugas, dan berani mengkritik ketidakadilan sosial, politik, hingga budaya.

Lagu Republik Fufufafa dibuka dengan bunyi sirine darurat, simbol kuat bahwa bangsa sedang berada dalam kondisi krisis. Sejak detik pertama, pendengar langsung dibawa ke suasana genting, seolah alarm merah dinyalakan untuk membangunkan kesadaran publik.

Lirik satir seperti “Aku lahir di negeri kacau balau, orang-orangnya pada sakau…” menggambarkan kekacauan sosial dan kecanduan—bukan hanya narkoba, tetapi juga kekuasaan, uang, dan judi.

Slank juga menyinggung isu serius seperti stunting, gizi buruk, dan rendahnya kualitas pendidikan, kritik tajam terhadap problem struktural yang membelit bangsa.

Republik Fufufafa bukanlah anomali. Kritik sosial sudah menjadi DNA musik Slank sejak era awal.  Lewat lagu-lagu ini, Slank konsisten menempatkan diri sebagai alarm sosial, bukan sekadar band populer.

Respons komunitas penggemar Slankers terhadap Republik Fufufafa pun masif. Bunyi sirine di awal lagu kini menjadi simbol solidaritas, sementara teriakan “Fufufafa Republik Fufufafa” menggema di konser sebagai bentuk protes kolektif.

Lewat lagu ini, Slank kembali membuktikan bahwa usia tak memadamkan keberanian. Musik tetap menjadi senjata, kritik tetap lantang, dan pesan yang disampaikan jelas: negeri sedang tidak baik-baik saja.

Peluncuran lagu Republik Fufufafa setidaknya menunjukkan penyesalan Slank atas sikap mereka yang pernah mendukung kampanye Jokowi. Sekarang mereka sadar, Jokowi adalah sumber kehancuran di negeri ini. Korupsi merajalela. 

Dalam kondisi seperti itu, keluarga Jokowi tetap  haus kekuasaan melalui tangan tangan anak dan menantunya.

Fufufafa adalah nama akun media sosial yang disebut-sebut dikelola oleh Gibran Rakabuming yang sangat aktif menyerang Prabowo Subianto. Berbagai kata-kata busuk dan kotor yang menghina keluarga Prabowo pernah ditulis di akun media sosial itu.

Admin Fufufafa juga dinilai tidak punya Pendidikan yang memadai karena menggunakan ijazah palsu untuk maju pada Pemilu 2024.  Wajar jika Slank sangat kecewa dan tertipu. Mereka hanya bisa menumpahkan kekecewaan itu melalui ‘Republik Fufufafa.’



Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini