Bandar Narkoba Labuhanbatu Ungkap Setor Rp160 Juta untuk
Polisi demi Pengamanan
Seorang bandar narkoba jenis sabu-sabu bernama Endar Muda Siregar (52,) mengaku memberikan setoran bulanan kepada polisi di Polres Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut) dalam rangka mengamankan semua aksi-aksinya selama ini. Video yang merekam pengakuan Endar itu viral di media sosial.
Video tersebut direkam setelah Endar menjalani sidang di Pengadilan Negeri Rantauprapat. Dalam video itu, Endar dari balik jeruji besi mengatakan telah menyetorkan uang sebesar Rp160 juta ke polisi di Polres Labuhanbatu.
"Saya itu membayar di Mapolres Labuhanbatu berjumlah sekitar Rp160 juta. Yang Rp80 juta untuk Kasat kategorinya ketua kelas. Kemudian untuk Kanit Rp20 juta. Untuk tim Rp8 juta per bulan," ujar Endar.
Dari pengakuan Endar, uang tersebut diserahkan langsung kepada petugas berinisial R tiap bulan tanggal 10.
"Itu diserahkan langsung setiap bulan. Setiap tanggal 10. Ada bukti bukti transfer nah itu kan uang yang saya berikan kepada saudara R," ucapnya.
Karena itu, Endar meminta kepada Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menindaklanjuti masalah tersebut. Endar berharap polisi yang menerima uang darinya segera diperiksa.
"Kepada Bapak Presiden Prabowo dan Kapolri dan Bapak Kasi Propam dan DPR RI tolong periksa saya dengan kasus ini. Karena keterlibatan orang narkoba Mapolres polres Labuhanbatu ada dengan saya. Saya minta ke Propam diperiksa semua petugas yang terlibat dengan saya. Saya siap diperiksa," katanya.
Sementara itu Kasubbid Penmas Polda Sumut Kompol Siti Rohani Tampubolon mengatakan akan mengecek video itu. "Lagi dicek dan dipastikan mengenai kebenaran videonya ya," katanya.
Video itu telah beredar luas di dunia maya sehingga membuat kasus ini menjadi perbincangan di berbagai tempat.
Dalam narasinya, Endar juga meminta Presiden Prabowo Subianto melakukan tindakan dan membasmi oknum-oknum nakal tersebut agar tidak ada lagi Polisi yang nekat bermain dengan narkotika. Ia meyakini, peredaran narkotika di Indonesia tidak akan mungkin bisa dihentikan selagi aparat keamanan ikut bermain di dalamnya.
Pernyataan Endar Muda ini sejalan dengan beberapa video lain yang beredar, yang menunjukkan adanya kerjasama aparat keamanan dengan bandar narkoba. Sebelumya, ada video yang memperlihatkan diduga mobil patroli polisi satuan Sabhara Polres Labuhanbatu tengah mengambil uang setoran.
Di akun Facebook Ahmad Sofyan, menerangkan bahwa polisi Labuhanbatu menerima upeti dari bandar sabu di Padang Bulan, Labuhanbatu.
"Mana? Mana Wartawan? Mana LSM? Kenapa diam kalian ada banyak perusak generasi bangsa di wilayah kalian? Tertidur kalian ya, makan uang mingguan dari Bede Sabu Padang Bulan? Gaada otak kalian demi uang mingguan yang ga seberapa rela Karian rusak generasi bangsa ini," tulis akun Ahmad Sofyan.
"Kalau Polisi gak usah diharap, naik mobil patrolipun oknum polisi mengambil uang setoran dari Bede Sabu. Sebahagian lagi takut nangkap dengan alasan pegangan BOS 1 itu. Gak punya malu, jahanam kalian, seragam dan sumpah jabatan kalian pertaruhkan demi uang haram dari Bede sabu," tulisnya.
"Kayak gak punya tuhan, kayak ga punya agama, kasihan generasi muda gila gara-gara bisnis sabu yang kalian bekingi," lanjutnya.
Kasat Sabhara Polres Labuhanbatu, AKP Dedi Ansha Putra Ginting mengaku sudah menyelidiki video tersebut. Namun katanya ia tidak menemukan fakta kongkrit dari video itu. Ada kecenderungan polisi ingin menjaga para teman-temannya yang terlibat. Biasalah.!
Kembali soal video pernyataan Endar Muda Siregar itu, kasus tersebut sebenarnya bukan hal baru di negeri ini. Ada banyak bandar narkoba yang sudah memberikan pengakuan serupa, tapi polisi tetap bertahan kalau mereka tidak terlibat dalam peredaran tersebut. Ya, begitulah situasi di negeri ini.!