Golkar Klaim Berperan Menangkan Rico-Zaki di Medan, Padahal Semua Elitnya kala itu Membelot

Sebarkan:
Pasangan pemenang Pilkada Medan Rico Waas-Zakiyuddin Harahap. Golkan pun mengklaim berkontribusi untuk kemenangan pasangan ini.

Pilkada Medan telah usai dengan kemenangan mutlak diraih pasangan Rico Waas dan Zakiyuddin (Rico-Zaki). Para politisi Golkar mengklaim turut berkontribusi memenangkan pasangan ini. Padahal para elit Golkar Medan dan Sumut kala itu nyata-nyata memberikan dukungan kepada pasangan Hidayatullah-Yasir Ridho.

Klaim soal dukungan ini disampaikan secara terbuka oleh anggota DPRD Medan dari Fraksi , Reza Pahlevi Lubis dalam pertemuan yang digelar di kawasan Jalan Speksi Karang Berombak, Medan Barat, Minggu (23/2/2025) sore. Politisi muda itu dengan lantang mengingatkan Rico -Zaki untuk komitmen terhadap janji politik pada saat Pilkada 2024.

"Terpilihnya Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Rico- Zaki tidak bisa dipungkiri karena ada peranan Partai Golkar. Jadi, saya yang menjadi perwakilan masyarakat berharap agar bisa penuhi janji politik dengan masyarakat," katanya.

Pernyataan Reza Pahlevi ini mengundang nyinyiran dari nitizen, sebab bukan rahasia lagi bahwa para politisi Golkar sebenarnya tidak sepenuhnya mendukung Rico-Zaki pada Pilkada yang lalu. Malah ]tidak sedikit politisi Golkar yang beramai-ramai memasang iklan yang menyatakan mereka mendukung pasangan Hidayatullah-Yasir Ridho menang pada Pilkada 2024.

Saat pengajuan bakal calon pasangan ke KPU Medan, Golkar memang memberi mandat kepada Rico-Zaki maju sebagai kandidat. Dengan mandat itu, Rico-Zaki semakin banyak mendapat dukungan dari partai.

Ada dua partai utama yang mendukung pasangan ini, yakni Nasdem dan Gerindra. Hal ini dikarenakan pasangan itu berasal dari kedua partai ini. Rico adalah politisi Partai Nasdem, sedangkan Zakiyuddin merupakan politisi Gerindra.

Namun ada pula partai lain yang mendukung mereka,  yakni PAN, Golkar, dan Demokrat.  Saat awal masa pendaftaran dibuka, tidak seorang pun kader Golkar yang maju sebagai kandidat pada Pilkada tersebut.

Namun menjelang akhir masa pendaftaran, muncul pasangan Hidayatullah – Yasir Ridho sebagai salah satu konstestan. Hidayatullah adalah politisi senior PKS sedangkan Yasir Ridho politisi senior Golkar. Kedua pasangan ini sama-sama sarat pengalaman di partai politik dan cukup lama duduk di legislatif.

Peta persaingan pun berubah. Dengan hadirnya pasangan itu, para politisi Golkar beramai-ramai mengalihkan dukungan mereka kepada Hidayatullah-Yasir Ridho. 

Bahkan tidak sedikit dari elit Golkar yang memasang iklan outdoor dengan memajang foto mereka dengan seruan untuk mengajak warga Medan memilih pasangan nomor urut 3, Hidayatullah-Yasir Ridho. Banyak pula elit Golkar yang bersuara di media untuk mengajak warga Medan memberikan suaranya kepada pasangan ini.

Alhasil, Rico-Zaki merasa dikhianati.  Namun ia masih beruntung sebab Bobby Nasution yang kala itu merupakan kandidat kuat calon Gubernur Sumut masih tetap memberikan dukungan kepadanya. 

Sejumlah tokoh di Pemerintahan Kota Medan juga konsisten mendukung Rico-Zaki hingga akhirnya pasangan ini berhasil memenangkan Pilkada Medan.

Dan kini Golkar mengklaim bahwa mereka adalah pendukung setia Rico-Zaki. Golkar mengklaim kalau kemenangan pasangan itu tidak lepas dari dukungan Golkar.  Dukungan ini selalu menjadi bahan orasi para pengurus Golkar dalam setiap pertemuan dengan masyarakat.

Hal ini membuat warga Medan yang paham dinamika politik local ikut terbahak-bahak. Golkar dianggap hanya ingin membonceng kemenangan Rico-Zaki, padahal suara mereka sebenarnya sudah dialihkan kepada pasanga Hidayatullah-Yasir Ridho.

Nyatanya  perolehan suara pasangan PKS dan Golkar itu paling rendah di antara tiga pasangan yang bersaing di Pilkada Medan.***

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini