![]() |
Ratusan kepala daerah dari seluruh penjuru
Indonesia telah memasuki Akademi Militer (Akmil) Magelang untuk
mengikuti retret selama 21-28 Februari 2025. |
Sebanyak 53 kepala daerah dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dikabarkan telah 'stand by' di Magelang, Jawa Tengah pada Sabtu, 22 Februari. Para kader PDIP itu disebut telah berkumpul dan bersiap untuk mengikuti orientasi atau retreat di Akademi Militer (akmil), Magelang.
Meski belum ada arahan dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo mengatakan para kader PDIP tetap bersiaga di Magelang untuk mengikuti retret.
Hasto mengaku belum mengetahui sampai kapan para kepala daerah dari PDIP akan masuk ke area akmil. Sementara ini, kata dia, para kader masih tertahan menunggu arahan dan waktu yang ditentukan.
"Tadi sudah dijelaskan oleh Mas Pram, Pak Pramono Anung (gubernur Jakarta), bahwa kita semua ini siap untuk mengikuti retret, dan waktunya, kapan masuknya akan ditentukan. Makanya semua ini ada standby di sekitar sini," ujar Hasto di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu, 22 Februari.
Hasto mengungkapkan, barang-barang yang dibawa oleh para kader sudah berada di area Akmil. Menurutnya, hal itu menjadi bukti bahwa para kepala daerah dari PDIP bersungguh-sungguh ingin mendapat pembekalan.
"Semua siap, sudah ada di sini. Kan semua sudah bawa barang-barang? Kopernya sudah di dalam, jadi kan sudah menunjukkan bahwa kita punya kesungguhan yang tinggi," ungkap Hasto.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri memerintahkan kepala dan wakil kepala daerah dari partainya tak ikut kegiatan retret di Magelang pada 21-28 Februari.
Perintah disampaikan Megawati melalui surat bernomor 7294/IN/DPP/II/2025 yang dikeluarkan pada hari ini, Kamis, 20 Februari atau setelah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditahan KPK. Presiden ke-5 RI itu minta kepala daerah dari partainya menunda ikut kegiatan retret.
"Diinstruksikan kepada seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah PDI Perjuangan sebagai berikut: kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti retret di Magelang pada 21-28 Februari," demikian ditulis Megawati dalam surat yang diperoleh dari sumber pada Kamis malam, 21 Februari.
Megawati memerintahkan mereka untuk menunggu arahan lebih lanjut darinya jika memang sudah melakukan perjalanan. "Sekiranya telah dalam perjalanan menuju Kota Magelang untuk berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut dari ketua umum," tegasnya.
Tak hanya itu, Megawati juga minta para kepala daerah tetap berkomunikasi aktif dan bersiaga menunggu perintah lanjutan. Instruksi ini dikeluarkan Megawati yang mencermati dinamika politik nasional setelah Hasto ditahan.
Ia menyebut telah terjadi kriminalisasi hukum. Megawati menyinggung punya kendali memberikan instruksi bagi para kepala daerah dari PDIP.
"Mengingat Pasal 28 Ayat 1 AD-ART Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan bahwa ketua umum sebagai sentral kekuatan politik partai berwenang, bertugas, bertanggung jawab dan bertindak baik ke dalam maupun keluar atas nama partai dan untuk eksistensi partai, program, dan kinerja partai maka seluruh kebijakan dan instruksi partai langsung berada di bawah kendali Ibu Ketua Umum PDI Perjuangan," jelasnya dalam surat tersebut.
Namun setelah melalui pembahasan internal, mencuat kabar kalau Megawati mulai melunak. Ada kemungkinan ia akan memberi kesempatan kepada kepala daerah dari PDIP untuk kembali ikut bergabung di kegiatan retret itu.
Maka itu, sejumlah kepala daerah PDIP sudah ada yang berangkat ke Magelang. Termasuk Masinton Pasaribu, Bupati Tapanuli Tengah yang menunjukkan sikap tunduknya kepada perintah Megawati. Masinton mengaku sudah Bersiap terbang ke Jawa Tengah untuk bergabung dengan kegiatan retret tersebut.
Retret kepala daerah berlangsung dari 21 sampai 28 Februari di Kawasan Lembah Tidar, Magelang, lokasi yang selama ini menjadi pusat pendidikan akademi militer. Tujuan dari retret itu adalah untuk menyamakan visi dan menyatukan sikap antara Pemerintah pusat dan pemerintah daerah. ***