Ada sejumlah hadis yang begitu populer di kalangan umat Islam saat memasuki bulan suci Ramadhan. Hadis-hadis ini berisi tentang setan yang dibelenggu selam bulan suci. Keterangan ini diriwayatkan oleh sejumlah ulama hadis seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Ahmad, Ibnu Huzaimah dan lain-lain.
Redaksinya sebagai berikut.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu: "Sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda, “Apabila bulan Ramadhan datang, maka pintu-pintu surga akan dibukakan dan pintu-pintu neraka akan ditutup serta syetan-syetan akan dibelenggu.” (HR Bukhari No. 1898 dan Muslim 1079).
Lantas, muncul pertanyaan mengapa perbuatan maksiat seperti pencurian hingga korupsi masih ada pada bulan suci. Bahkan, tidak sedikit pelakunya merupakan seorang Muslim.
Ustaz Ahmad Sarwat dalam bukunya Fiqih Ramadhan menjelaskan bagaimana para ulama mengurai makna hadis ini. Salah satunya menjelaskan pertanyaan tersebut.
1. Tidak Bisa Leluasa Mengganggu
Satu pendapat menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan terbelenggunya setan adalah bahwa setan tidak bisa leluasa untuk mengganggu dan mencelakakan manusia tidak seperti biasanya. Mengapa? Karena di bulan Ramadhan, umumnya orang-orang sibuk dengan shaum, membaca Alqur’an dan berdzikir.
Dan kegiatan mereka ini membuat syetan menjadi terbelenggu untuk leluasa menggoda dan mencelakakan manusia. Ruang gerak mereka menjadi lebih terbatas, dibandingkan dengan hari-hari di luar bulan Ramadhan.
2. Hanya Syetan yang Membangkang
Pendapat lain mengatakan bahwa yang dibelenggu bukan semua syetan, melainkan hanya sebagiannya saja. Mereka adalah syetan-syetan yang membangkang, sebagaimana dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Huzaimah, Nasa’i, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu Rasulullah SAW bersabda, “Pada malam pertama bulan Ramadhan syetan-syetan dibelenggu. Yaitu syetan-syetan yangmembangkang.”
3. Ketidakmampuan Syetan Menggoda
Yang dimaksud dengan “dibelenggu” merupakan suatu ungkapan akan ketidakmampuan syetan untuk menggoda dan menyesatkan manusia. Jika ada pertanyaan, mengapa masih banyak terjadi kemaksiatan pada bulan Ramadhan?
Bukankan syetan-syetan yang biasa menggoda manusia telah dibelenggu? Berdasarkan pengertian di atas, para ulama menjawab pertanyaan tersebut dengan empat jawaban:
a. Dibelenggunya syetan hanya berlaku bagi mereka yang melakukan ibadah shaum dengan penuh keikhlasan.
b. Yang dibelenggu hanya sebagian syetan saja, yaitu syetan yang membangkang sebagaimana dijelaskan di atas.
c. Yang dimaksud adalah berkurangnya tindak kejahatan atau perilaku maksiat. Dan hal tersebut dapat kita rasakan meskipun masih terjadi tindak kejahatan atau kemaksiatan tapi biasanya tidak sebanyak di bulan-bulan lainnya.
d. Tidak mesti dengan dibelenggunya syetan maka kemaksiatan akan hilang atau terhenti, karena masih ada sebab-sebab lainnya selain syetan. Bisa jadi kemaksiatan tersebut timbul karena sifat jelek manusianya, adat istiadat yang rusak, lingkungan masyarakat yang sudah bobrok, serta kemaksiatan tersebut bisa juga disebabkan oleh syetan-syetan dari golongan manusia.
4. Terhalangi dari Mencuri Dengar Berita dari Langit
Sedangkan pendapat lainnya lagi seperti apa yang dikatakan oleh Al-Hulaimi, dimana beliau berpendapat bahwa yang dimaksud dengan syetan-syetan disini adalah syetan-syetan yang suka mencuri berita dari langit.
Malam bulan Ramadhan adalah malam turunnya Alquran, mereka pun terhalangi untuk melakukan dengan adanya “belenggu” tersebut. Para malaikat akan menambah penjagaan (sehingga syetan-syetan tersebut tidak mampu melakukannya lagi)
Selain hadis di atas, perintah Allah kepada manusia untuk waspada kepada godaan setan sudah disampaikan kepada Alquran. Ibnu Jauzi dalam bukunya Talbis Iblis mengungkapkan, setan diciptakan untuk menggoda manusia secara totalitas dalam dua aspek. Yakni untuk melakukan apa yang semestinya ditinggal manusia, dan meninggalkan apa yang mestinya dilakukan manusia.
Suatu keniscayaan bagi orang yang berakal untuk mewaspadai sang musuh yakni setan yang telah memproklamirkan permusuhannya sejak zaman Nabi Adam Alaihissalam. Setan telah menyerahkan seluruh hidup dan jiwanya untuk menghancurkan sepak terjang anak cucu Nabi Adam.
Dalam firman-Nya, Allah SWT memerintahkan manusia untuk bersikap waspada terhadap setan.
(1) Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
Wahai manusia, makanlah sebagian (makanan) di bumi yang halal lagi baik dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang nyata. (QS Al-Baqarah Ayat 168)
(2) Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوْۤءِ وَالْفَحْشَاۤءِ وَاَنْ تَقُوْلُوْا عَلَى اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
Sesungguhnya (setan) hanya menyuruh kamu untuk berbuat jahat dan keji serta mengatakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui. (QS Al-Baqarah Ayat 169)
(3) Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اَلشَّيْطٰنُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاۤءِ ۚ وَاللّٰهُ يَعِدُكُمْ مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ۖ
Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan kamu ampunan dan karunia-Nya. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui. (QS Al-Baqarah Ayat 268)
(4) Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ يَزْعُمُوْنَ اَنَّهُمْ اٰمَنُوْا بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يَّتَحَاكَمُوْٓا اِلَى الطَّاغُوْتِ وَقَدْ اُمِرُوْٓا اَنْ يَّكْفُرُوْا بِهٖ ۗوَيُرِيْدُ الشَّيْطٰنُ اَنْ يُّضِلَّهُمْ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا
Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) memperhatikan orang-orang yang mengaku bahwa mereka telah beriman pada apa yang diturunkan kepadamu (Alquran) dan pada apa yang diturunkan sebelummu? Mereka hendak bertahkim kepada tagut, padahal mereka telah diperintahkan untuk mengingkarinya. Setan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) kesesatan yang sangat jauh. (QS An-Nisa' Ayat 60)
(5) Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اِنَّمَا يُرِيْدُ الشَّيْطٰنُ اَنْ يُّوْقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاۤءَ فِى الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ وَعَنِ الصَّلٰوةِ فَهَلْ اَنْتُمْ مُّنْتَهُوْنَ
Sesungguhnya setan hanya bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu melalui minuman keras dan judi serta (bermaksud) menghalangi kamu dari mengingat Allah dan (melaksanakan) sholat, maka tidakkah kamu mau berhenti? (QS Al-Mā'idah Ayat 91)
(6) Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَدَخَلَ الْمَدِيْنَةَ عَلٰى حِيْنِ غَفْلَةٍ مِّنْ اَهْلِهَا فَوَجَدَ فِيْهَا رَجُلَيْنِ يَقْتَتِلٰنِۖ هٰذَا مِنْ شِيْعَتِهٖ وَهٰذَا مِنْ عَدُوِّهٖۚ فَاسْتَغَاثَهُ الَّذِيْ مِنْ شِيْعَتِهٖ عَلَى الَّذِيْ مِنْ عَدُوِّهٖ ۙفَوَكَزَهٗ مُوْسٰى فَقَضٰى عَلَيْهِۖ قَالَ هٰذَا مِنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ عَدُوٌّ مُّضِلٌّ مُّبِيْنٌ
. . . . . . . . . . . . Sesungguhnya setan adalah musuh yang jelas-jelas menyesatkan. (QS Al-Qasas Ayat 15)
(7) Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اِنَّ الشَّيْطٰنَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوْهُ عَدُوًّاۗ اِنَّمَا يَدْعُوْا حِزْبَهٗ لِيَكُوْنُوْا مِنْ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِۗ
Sesungguhnya setan itu musuh bagimu. Maka, perlakukanlah ia sebagai musuh! Sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni (neraka) Sa‘ir (yang menyala-nyala). (QS Fātir Ayat 6)
(8) Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لَّا يَجْزِيْ وَالِدٌ عَنْ وَّلَدِهٖۖ وَلَا مَوْلُوْدٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَّالِدِهٖ شَيْـًٔاۗ اِنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۗ وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللّٰهِ الْغَرُوْرُ
Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutlah akan hari yang (ketika itu) seorang bapak tidak dapat membela anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) membela bapaknya sedikit pun! Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kamu diperdaya oleh kehidupan dunia dan jangan sampai karena (kebaikan-kebaikan) Allah kamu diperdaya oleh penipu. (QS Luqmān Ayat 33)
(9) Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
۞ اَلَمْ اَعْهَدْ اِلَيْكُمْ يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ اَنْ لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطٰنَۚ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
Bukankah Aku telah berpesan kepadamu dengan sungguh-sungguh, wahai anak cucu Adam, bahwa janganlah kamu menyembah setan? Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kamu. (QS Yasin Ayat 60)
Masih banyak lagi ayat yang memperingatkan manusia agar waspada terhadap tipu daya setan.