-->

Bobby Banggakan Stadion Utama Sumut yang Digagas Edy Rahmayadi, Apa kabar Teladan?

Sebarkan:

 

Gubernur Bobby Nasution dan Ketua PSSI Erick Thohir saat menyaksikan Piala Kemerdekaan U-17 di Stadion Utama Sumut, Sport Center, Deli Serdang
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir memberikan pujian kepada Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution atas kemegahan Stadion Utama Sumut yang berlokasi di kawasan Sport Center, Desa Sena, Deli Serdang. Erick mengakui, stadion itu merupakan salah satu dari tiga stadion terbaik di Indonesia, bersama Jakarta International Stadion (JIS) dan Stadion Balikpapan.

Mendengar pujian itu, Bobby tentu saja merasa bangga. Ia pun menegaskan kalau stadion itu nantinya akan menjadi markas PSMS Medan. Bobby disebut-sebut telah membeli sebagian saham PSMS Medan guna mendorong klub itu bisa berlaga di Liga2 Indonesia.

Stadion Utama Sumut yang dipuji Erick Thohir saat ini tengah menggelar Piala Kemerdekaan yang diikuti empat negara peserta Piala Dunia U-17, yakni Indonesia, Mali, Uzbekistan dan Tajikistan.

Pertandingan pertama telah berlangsung 12 Agustus lalu.  Meskipun stadion sempat diguyur hujan deras, pertandingan tetap berjalan lancar dan aman. Hal ini, menurut Erick, menunjukkan keseriusan panitia dalam menyelenggarakan acara olahraga internasional.

"Pak Bobby punya komitmen, punya keberanian, saya bilang oke, asal fasilitasnya sesuai dan beliau berusaha sebaik mungkin, kita apresiasi," puji Erick Thohir, Selasa (12/8/2025) malam.

Ia juga menambahkan akan mendorong lebih banyak pertandingan Timnas digelar di Sumut.

"Saya rasa fasilitas yang ada di Stadion Utama Sumut sangat positif dan harus kita jaga," katanya. Tak heran jika tiga tim tamu yang ikut Piala Kemerdekaan merasa takjub dengan fasilitas stadion itu.

Gubernur Bobby Nasution mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan masyarakat Sumut  bisa menyaksikan langsung Timnas U-17. Ia juga sangat bangga atas pengakuan hebatnya stadion Utama Sumut yang sudah berkelas internasional.

Bobby adalah gubernur definitif pertama yang menikmati fasilitas itu. Namun ia harus akui bahwa pembangunan stadion utama itu adalah gagasan dan terobosan dari Gubernur Sumut sebelumnya, Edy Rahmayadi.

Sedangkan Bobby adalah penggagas untuk pembangunan Stadion Teladan. Ia pula yang telah meruntuhkan stadion Teladan karena janjinya akan membangun yang lebih besar. Anggaran  Rp560 miliar telah tersedot untuk pembangunan proyek itu.

Lantas apa yang dihasilkan dari proyek itu?

Sampai detik ini Stadion Teladan tidak jelas nasibnya. Padahal Bobby menjanjikan proyek itu selesai pada Oktober 2024. Ia bahkan menggadang-gadang Stadion Teladan merupakan salah satu stadion yang termegah di Indonesia.  

Ini proyek Stadion Teladan yang tidak jelas nasibnya. Bobby sempat menjanjikan stadion ini akan selesai dan diresmikan pada Oktober 2024, tapi sampai detik ini tidak kunjung selesai.
Bobby ketika itu mau membuktikan bahwa ia mampu membangun stadion yang fenomenal.

Dalam berbagai kesempatan Bobby kerap mengejek Anies Baswedan yang sukses membangun Jakarta Internasional Stadiom (JIS) . Menurut Bobby, tidak ada istimewanya proyek JIS itu.

“Siapapun bisa membangun stadion. Lihat saja, kita akan bangun Stadion Teladan yang lebih megah di Medan,” katanya.

Nyatanya, semua itu hanya omong kosong belaka. Sampai detik ini nasib Stadion teladan tidak jelas. Bobby pun tidak berani lagi berbicara tentang stadion itu karena merasa proyek itu sudah menjadi tanggungjawab Walikota Medan yang baru.

Sekarang ini ia justru lebih banyak membanggakan Stadion Utama Sumut yang dibangun di era Edy Rahmayadi. Ia sempat menunjukkan kepada Erick Thohir bagian Istimewa dari stadion itu saat keduanya menyaksikan turnamen Kemerdekaan U-17 di stadion tersebut.

Sementara Stadion Teladan masih meradang karena tidak jelas kapan selesainya. Nasib Stadion Teladan tidak jauh beda dengan Proyek Islamic Center yang terbengkalai. Begitu juga dengan proyek revitalisasi Lapangan Merdeka yang sangat mubajir.

Dua lantai basement di Lapangan Merdeka itu kini jadi kubangan air yang mengeluarkan bau amis. Padahal proyek pembangunan basement itu membutuhkan dana lebih dari Rp400 miliar.

Semua anggaran itu terbuang percuma. Mirip seperti langkah Jokowi menghabiskan uang ratusan triliun untuk proyek IKN di Kalimantan Tengah. Sekarang IKN justru menjadi sarang bagi pekerja seks komersial. Sementara Ibukota negara dipastikan kembali ke Jakarta. Kok nggak malu ya…!**

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini