Giliran Sang Paman yang akan Ditempatkan Bobby Nasution sebagai Ketua KONI Sumut

Sebarkan:

 

Hatunggal Siregar, paman Bobby Nasution (memegang formulir kiri) saat mendaftar untuk pemilihan Ketua KONI Sumut
Setelah menempatkan dua anggota tim suksesnya menduduki jabatan sebagai Dewan Pengawas PDAM Tirtanadi, Gubernur Bobby Nasution kembali memperkuat diri dengan menempatkan orang-orangnya di jabatan strategis lainnya. Salah satunya, posisi ketua KONI Sumut yang hampir pasti bakal diberikan kepada Hatunggal Siregar, paman kandungnya sendiri.

Hatunggal merupakan saudara kandung dari Ade Hanifah Siregar, ibu kandung Bobby Nasution. Hatunggal bisa dikatakan sosok yang mendadak peduli olahraga.

Ia baru terjun dalam pembinaan olahraga sejak Februari 2025, itupun setelah ponakannya Bobby Nasution terpilih sebagai gubernur. Jika tidak, barangkali nama Hatunggal tidak pernah muncul ke permukaan.

Hatunggal tercatat sebagai  ketua Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Sumatera Utara yang dilantik Februari 2025. Adapun petanque merupakan cabang olahraga baru yang pada dasarnya belum banyak berkembang di Indonesia. Olahraga ini berasal dari Francis dan lebih dikenal di Eropa.

Soal terkenal atau tidaknya cabang olahraga itu tidak bagitu penting bagi Hatunggal. Jabatan pengurus cabang olahraga hanyalah persyaratan bagi dia untuk bisa bersaing merebut posisi Ketua KONI Sumut.

Sejak awal memang jelas sekali kalau Hatunggal menargetkan posisi Ketua KONI sebab jabatan itu sangat bergengsi dan bakal mengelola anggaran yang sangat besar.

Hatunggal Siregar akan bersaing melawan Parluatan Siregar untuk merebut jabatan Ketua KONI Sumut.  Parluatan sendiri merupakan sosok mantan atlit yang terkenal. Ia pernah berjaya di kancah atletik hingga tingkat Asia Tenggara.

Saat aktif sebagai atlit, Parluatan Siregar setidaknya telah meraih 10 medali emas di tingkat ASEAN dan Asia, termasuk 2 medali emas SEA Games.  Salah satu  prestasi fenomenalnya adalah sebagai pemegang rekor SEA Games di nomor 1500 meter yang bertahan selama 25 tahun serta rekor nasional 3000 meter steeplechase yang tidak terpecahkan selama 25 tahun. 

Rekor Pekan Olahraga Nasional (PON) yang diukirnya bahkan bertahan selama 33 tahun.   Tak heran jika di rumahnya banyak sekali medali, piala dan berbagai penghargaan yang pernah diraihnya.

Selepas pensiun dari atlit, Parluatan merintis karir sebagai perwira polisi. Namun perhatiannya kepada pembinaan atlit muda tidak pernah lepas.

Dengan latar belakang olahraga yang sangat kental, tak heran jika banyak atlit legenda Sumut berharap agar Parluatan yang terpilih sebagai Ketua KONI Sumut.

Namun tentu saja Bobby lebih berpihak kepada pamannya. Oleh karena itu sejak awal dukungan dari para pengurus KONI Daerah dan pengurus cabang olahraga terus digalang untuk memuluskan langkah Hatunggal terpilih sebagai ketua KONI.

Hasilnya,  dari  verifikasi berkas bakal calon yang telah dilaksanakan tim seleksi, terbukti bahwa dukungan pemegang hak suara kepada Hatunggal jauh lebih besar ketimbang Parluatan.

Berdasarkan hasil verifikasi itu, Ketua panitia Tim Seleksi Sakiruddin menjelaskan bahwa Hatunggal Siregar mendapatkan 78 dukungan, terdiri dari 46 Pengprov Cabor dan Badan Fungsional serta 32 dukungan dari KONI kabupaten/kota.

Sementara Parluatan Siregar hanya didukung 3 Pengprov Cabor dan tidak ada satupun KONI kabupaten dan kota yang memberikan dukungan. Ironisnya lagi, Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI)  Sumut yang citranya pernah diharuman oleh Parluatan, justru mendukung Hatunggal. 

Hal ini tidak mengherankan, sebab Ketua PASI Sumut adalah David Luther Lubis, politisi Golkar. 

Dukungan ini menunjukkan bahwa unsur politis dalam pemilihan Ketua KONI Sumut lebih kuat pengaruhnya ketimbang unsur kualitas. 

Hasil verifikasi ini yang akan dibawa ke sidang pleno Musyawarah Provinsi yang berlangsung Selasa, 15 April 2025. Dengan jumlah dukungan itu, bisa dipastikan Hatunggal Siregar hanya tinggal menunggu pelantikan saja untuk menduduki jabatan KONI.

Gagalnya Parluatan Siregar sebagai Ketua KONI tentunya membuat para atlit legenda Sumut sangat kecewa. Betapa tidak, sebagai mantan atlit berprestasi, sudah pasti Parluatan diyakini sangat paham metode pembinaan atlit. Apalagi Parluatan juga seorang pensiunan Komisaris Polisi sehingga kemampuannya di bidang leadership sudah terjamin.

Sedangkan Hatunggal adalah sosok yang mendadak olahraga.  Sejak awal ia sangat berambisi menjabat ketua KONI karena ada banyak anggaran yang dikelola organisasi itu. Soal kemampuan dalam pembinaan olahraga, Hatunggal tidak punya rekam jejak yang bisa diandalkan.

Dan jangan lupa, peran Gubernur Sumut Bobby Nasution tidak bisa lepas dalam menyokong terpilihnya sang paman untuk menjabat ketua KONI. Bagaimanapun juga, Bobby butuh dukungan dari berbagai elemen untuk melanjutkan kekuasaanya. Tentu saja peran keluarga sangat penting karena lebih terpercaya dan terjamin.

KONI adalah organisasi besar yang menaungi semua cabang olahraga di daerah. Tidak heran jika jabatan itu diperebutkan sebagai posisi yang sangat strategis. Peran kepala daerah sangat besar dalam menentukan ketua terpilih.

Soal kualitas kandidat, itu urusan belakangan. Yang penting, jaringan keluarga bisa berjaya..!

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini