Berkali-Kali Mendapat Tekanan dari Bobby, Babay Parid Akhirnya Mundur dari Dirut Bank Sumut

Sebarkan:

Babay Parid Wazdi mengundurkan diri dari Direktur Utama Bank Sumut setelah terus menerus mendapat tekanan dari Gubernur Bobby Nasution

Setelah dua tahun menorehkan prestasi sebagai Direktur Utama PT Bank Sumut, Babay Parid Wazdi, terhitung Selasa 3 Juni 2025, menyatakan mundur dari jabatan tersebut. Mundurnya Babay tentu saja mendapat sambutan positif dari Bobby Nasution sebab gubernur Sumut ini sejak awal memang menunjukkan sikapnya untuk menggeser Babay dari jabatan tersebut.

Sindiran Bobby terhadap Babay sejak awal sudah terlihat karena menilai Dirut Bank Sumut itu sama sekali tidak melakukan pendekatan kepadanya setelah dilantik jadi gubernur pada 21 Oktober 2024 lalu. Dalam pandangan Bobby, seharusnya Dirut Bank Sumut harus mendekatinya.

Tak heran jika dalam berbagai kesempatan, Bobby Nasution kerap menyindir Babay selaku Dirut Bank Sumut. Pada pembukaan  Musrenbang RPJMD 2025-2029 dan RKPD 2026 yang berlangsung di Kantor Gubernur Jalan Pangeran Diponegoro, Medan, Senin (5/5/2025), Bobby terang-terangan menuding Babay Parid tidak beretika.

“Soalnya  Pak Dirut Bank Sumut belum hadap saya," ujar Bobby di depan para peserta Musrenbang. Karena belum menghadap itu, Bobby mengatakan akan melakukan evaluasi terhadap Dirut Bank Sumut tersebut.

Dalam pandangan Bobby, Babay Parid Wazdi adalah pejabat yang terpilih di masa rezim gubernur Edy Rahmayadi sehingga ia mencurigai Babay sebagai sosok titipan.  Oleh karena itu Bobby sejak awal  menunjukan tanda-tanda ingin menggeser Babay untuk digantikan dengan orang pilihannya.

Sudah menjadi ciri khas Bobby, selagi ia memimpin Pemerintahan, maka jabatan strategis harus diisi orang-orang pilihannya. Soal kualitas, itu urusan belakangan. Yang penting harus mendukung dirinya sebagai gubernur.

Dan di mata Bobby, babay bukanlah orangnya. Oleh karena itu harus dibersihkan. Makanya berbagai tekanan terus dilakukan Bobby terhadap Babay agar banker tersebut merasa tidak nyaman untuk duduk sebagai Dirut Bank Sumut.

Kebetulan saja,  saat ini Babay harus menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Kejagung terkait  kredit PT Sritek yang ada di PT Bank DKI. Kebetulan saat kredit berjalan, Babay menjabat sebagai Direktur UMKM dan Syariah di Bank DKI itu.

Babay sudah menghadiri pemeriksaan dari Kejagung pada  Senin (2/6/2025). Pemeriksaan itu sebenarnya dalam kapasitasnya sebagai saksi. Merupakan proses hukum biasa.

Tidak ada hal yang mengejutkan dari pemeriksaan itu, sebab yang diperiksa juga tidak hanya Babay sendiri, tapi ada sejumlah banker lainnya. Misalnya, ada dari PT Bank Jawa barat, Bank Banten, dan BPD Jateng.

Para saksi itu diperiksa terkait dengan status kredit Komisaris Utama Sritex, Iwan Setiawan Lukminto yang ada di bank-bank.  Iwan Setiawan sendiri sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kredit macet.

Adapun pinjaman Sritek kepada  Bank Jawa Barat dan dan Bank DKI mencapai Rp 692 miliar dan telah ditetapkan sebagai kerugian keuangan negara karena macetnya pembayaran. 

Sritex sudah dinyatakan pailit sejak Oktober 2024 lalu. Namun, berdasarkan konstruksi kasus, Sritex memiliki total kredit macet hingga Rp 3,58 triliun sehingga hal ini yang membuat Kejagung melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Oleh Bobby, pemeriksaan Babay ini dijadikan sebagai momentum untuk semakin menyudutkan Dirut Bank Sumut itu, seolah-olah Babay dianggap sudah bersalah. Karena itu saat  Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Sumut yang digelar pada Selasa (3/6/2025), Babay terus dipojokkan.

Akhirnya banker berpengalaman itu tidak tahan sehingga ia langsung menyatakan mengundurkan diri. Bobby selaku pimpinan sidang langsung mengetok palu mensahkan pengunduran diri itu.

"Pemberhentian dewan direksi karena alasan pengunduran diri dari Dirut Pak Babay. Surat pengunduran diri diserahkan kepada kami," ungkap Bobby Nasution.

Dengan mundurnya Babay, maka untuk sementara posisi Dirut Bank Sumut diisi oleh seorang Pelaksana Tugas (Plt) yang ditunjuk oleh Bobby.

Ketika ditanya mengenai alasan spesifik di balik pengunduran diri Babay itu, Bobby Nasution tidak memberikan penjelasan lebih lanjut. Ia menyebut bahwa surat pengunduran diri yang diajukan Babay tidak mencantumkan alasan. 

"Ya alasannya tidak dicantumkan di situ (surat pengunduran diri) apakah persoalan yang terkait (kasus Sritex) dengan beliau, tapi beliau hanya menyampaikan pengunduran diri," ucap Bobby.  Seakan Bobby membantah tekanan yang ia berikan selama ini.  Bobby pun saat ini sedang menyiapkan orangnya yang akan duduk di jabatan itu.

Banker berpengalaman

Babay Parid Wazdi merupakan sosok bunker yang berpengalaman karena telah lama berkarir di sejumlah bank di Indonesia. Saat pembukaan lowongan untuk Dirut PT Bank Sumut, Babay ikut melamar meski harus meninggalkan jabatan lamanya sebagai salah satu petinggi di Bank DKI.  

Setelah melalui proses fit and proper test yang dilakukan OJK, Babay akhirnya terpilih mengalahkan sejumnlah banker berpengalaman lainnya. Ia resmi dilantik sebagai Dirut Bank Sumut sejak Juni 2023 oleh gubernur Sumut masa itu, Edy Rahmayadi. 

Gubernur Bobby Nasution kerap menyindir Babay Parid sebagai Dirut Bank Sumut sebagai tekanan agar ia mengundurkan diri karena Bobby ingin menempatkan orangnya di posisi itu.
Selama di bawah kepemimpinan Babay, Bank Sumut mencatat prestasi yang membanggakan karena keuntungan usaha yang terus melambung.

Namun Bobby rupanya tidak menyukai Babay karena ia dianggap sosok yang dipilih di masa Edy Rahmayadi. Apalagi mencuat isu kalau Babay cukup dekat dengan Anies Baswedan sebab Babay pernah menjabat direktur Bank DKI di masa Anies menjabat gubernur.

Makanya segala cara dilakukan Bobby untuk memojokkan Babay. Tidak jarang ia mempermalukan Babay saat berlangsung acara bersama dengan pejabat lainnya.

Dan akhirnya Impian Bobby berhasil juga menggeser Babay setelah adanya pemeriksaan Kejagung terhadap kasus lama di Bank DKI. Padahal pemeriksaan itu baru sebatas  saksi. Tidak ada bukti babay melakukan kesalahan.

Bobby justru menjadikan pemeriksaann itu sebagai tekanan baru sehingga Babay akhirnya tidak tahan lagi sehingga  mengundurkan diri. Dengan demikian, sudah bertambah lagi pejabat tinggi di Sumut yang menjadi korban  Bobby Nasution. ***

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini