Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Menteri Koordinator
bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono
(AHY) mengonfirmasi kehadirannya dalam Sidang Tahunan MPR RI pada Jumat, 15
Agustus mendatang. AHY juga menyebut Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang
juga Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut hadir di acara itu.Menko bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono bersama Annisa Pohan
"Insyaallah datang," ujar AHY usai rapat koordinasi bersama DPD RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 13 Agustus.
Adapun sidang tahunan MPR yang digelar lusa akan dihadiri Presiden Prabowo Subianto. Presiden akan menyampaikan laporan terkait APBN dalam sidang tahunan MPR dan sidang bersama DPR RI.
AHY menuturkan, tidak ada persiapan khusus untuk menghadiri sidang tahunan yang merupakan rangkaian peringatan Hari Kemerdekaan RI. Ia mengatakan, pihaknya ingin menyukseskan dan mengajak masyarakat merayakan HUT ke-80 RI serta seluruh rangkaiannya dengan sukacita.
"Termasuk nanti upacaranya, juga banyak kegiatan-kegiatan kemasyarakatan," ucapnya.
"Kita tahu kita punya olahraga tradisional, permainan tradisional. Saya rasa itulah yang harus menjadi semangat kita sambil kita terus mengangkat isu yang lebih penting lagi, bahwa 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia harus menjadi milestone penting menuju 2045," sambung AHY.
Saat ditanya soal budaya mengenakan baju adat dalam perayaan sidang tahunan, AHY enggan membocorkan. Ia memercayakan pilihan busana tersebut kepada istrinya, Annisa Pohan.
"Nah, nanti deh. Biasa dicariin Mbak Annisa, biasanya," kata AHY.
Pada Hut Kemerdekaan 2024, AHY dan istrinya Annisa kompak menggunakan pakaian Kalimantan Tengah karena kala itu adat Kalimantan menjadi tren mengingat puncak HUT kemerdekaan dilaksanakan di IKN. Adalah Presiden Joko Widodo yang kala itu sangat ngotot agar acara dilaksanakan di IKN. Ia begitu yakin, IKN akan menjadi pusat pemerintahan Indonesia berikutnya.
Sayangnya, semua Impian Jokowi itu hanya omong kosong belaka. Setelah tugasnya sebagai presiden berakhir, IKN kurang lagi mendapat perhatian. Semua sadar, bahwa membangun IKN adalah program sia-sia dan menghabiskan banyak uang negara. Semua telah tertipu dengan kebodohan Jokowi yang sangat ngotot memindahkan ibukota negara ke Kalimantan.
Pada HUT kemerdekaan 2025 ini, IKN sama sekali tidak akan disentuh. Kegiatan akan dipusatkan di Jakarta. Sebagai mantan presiden, Jokowi tentu akan diundang. Tapi akan lebih baik kalau ia terbang ke IKN merayakan HUT kemerdekaan di sana dengan para buzzer bayarannya. ***