Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka (kiri) bersilaturahmi ke
kediaman Wapres ke-6 Republik Indonesia, Jenderal (Purn) Try Sutrisno,
di Jakarta, Rabu (13/8/2025), sekaligus antar undangan.
Ada-ada saja cara Gibran Rakabuming untuk meredakan
kemarahan para purnawirawan Jenderal yang masih menuntut pemakzulkan dirinya dari jabatan kursi
wakil presiden. Sadar diri bahwa ia tidak punya power politik yang kuat, Gibran
rela melakukan apa saja untuk menurunkan tensi para tokoh itu.
Salah satunya, ia bersedia menjadi tukang pos untuk mengantar surat undangan kepada salah satu jenderal penting dalam jajaran purnawirawan itu.
Ya, pada hari ini 13 Agustus 2025, Gibran rela menjadi tukang pos untuk mengantar surat undangan kepada Wapres ke-6 Republik Indonesia, Jenderal (Purn) Try Sutrisno untuk bisa datang pada hari puncak acara 17 Agustus 2025. Langkah mengantar undangan itu ia namakan sebagai salah satu bentuk silaturrahmi kepada sepuh.
Dalam versi Gibran, kunjungan ini menjadi wujud nyata pesan Presiden Prabowo Subianto bahwa generasi penerus bangsa harus bersinergi dengan para pendahulunya. Hal itu termasuk membangun komunikasi yang erat dengan para senior, demi memperkuat kesinambungan kepemimpinan nasional.
Sebagaimana keterangan yang diterima, Rabu dikutip dari Antara, dalam suasana pertemuan yang hangat itu, Wapres disambut langsung oleh Try Sutrisno, Ibu Tuti Try Sutrisno, dan putri pertama Wapres ke-6 ini Nora Tristyana Try Sutrisno.
Diskusi yang terjalin berlangsung dinamis, membahas pengalaman kepemimpinan, wawasan kebangsaan, serta pandangan strategis dalam menjaga persatuan bangsa di tengah dinamika global.
Pada kesempatan ini, Try Sutrisno juga memberikan wejangan berharga terkait pentingnya pembangunan sektor pendidikan dan kesehatan sebagai fondasi kemajuan bangsa.
Try Sutrisno sendiri tengah mempersiapkan diri untuk menghadiri rangkaian acara peringatan Hari Veteran Nasional. Melalui pertemuan ini, diharapkan dapat semakin mempererat jalinan silaturahmi antargenerasi pemimpin bangsa, sekaligus memperkuat semangat kebersamaan dalam mengawal agenda strategis pembangunan nasional.
Kehadiran Wapres Gibran di kediaman Try Sutrisno mencerminkan sikap menghargai jasa para pendahulu serta komitmen untuk terus berdialog demi masa depan Indonesia yang lebih maju dan berdaulat.
Namun sikap Gibran yang mengantar undangan langsung ke rumah Tri dianggap sangat berbau politis. Pertama, karena selama ini belum pernah ada seorang wakil presiden bertugas mengantar undangan kepada tokoh manapun untuk mau menghadiri undangan acara kemerdekaan.
Biasanya tugas itu ditangani oleh tukang pos atau yang lainnnya.
Kedua, Gibran sengaja mengambil momen itu untuk mendekatkan diri kepada Tri, sebab Tri termasuk salah satu purnawirawan yang mendukung pemakzulan dirinya dari kursi wakil Presiden. Bahkan usulan pemakzulan itu telah diketahui Presiden Prabowo dan telah pula disampikan ke DPR RI.
Rupanya Gibran sadar diri bahwa ia harus melakukan pendekatan dengan segala cara untuk meredakan isu pemakzulan itu. Maka itupun ia mencari alasan dengan menjadi tukang antar undangan. Harapanya, dengan sikapnya tersebut, gerakan pemakzulan terhadap dirinya bisa mereda.
Gibran sendiri sangat sadar bahwa kampanye dalam upaya pemakzulan dirinya masih terus berlangsung sampai sekarang. Para purnawirawan jenderal yang tidak suka dengannya – karena kemampuan Gibran yang tidak memadai – terus melakukan kampanye di berbagai daerah guna menggalang kekuatan untuk pemakzulan itu.
Makanya untuk meredakan situasi itu, Gibran rela melakukan apa saja. Jadi tukang pos pun okelah. Yang penting, jabatannya sebagai wakil presiden jangan diutak-atik sementara ini. ***