![]() |
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo pelindung keluarga Jokowi |
"Soal kenaikan pangkat itu Kurang tepat waktu diumumkan sekarang," kata dia kepada awak media, Selasa (2/9).
Sebab, kata Ray, tuntutan massa aksi pada akhir Agustus 2025 belum terpenuhi, yakni reformasi total instansi kepolisian. Menurut aktivis prodemokrasi itu, satu di antara reformasi institusi kepolisian bisa dilakukan dengan memberhentikan Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Irjen Asep Edi Suheri dari posisi Kapolri serta Kapolda Metro Jaya.
"Pada tuntutan ini, sama sekali tidak disentuh oleh Presiden. Sangat mengherankan. Tuntutan massa reformasi polisi, tetapi jawaban presiden kenaikan pangkat anggota polisi," ujar Ray.
Pengamat politik itu menilai Presiden Prabowo mengetahui tuntutan massa aksi pada akhir Agustus untuk reformasi Polri. Dari situ, katanya, diamnya Prabowo soal tuntutan massa menjadi pertanyaan. Terutama, saat Kepala Negara seperti tidak berminat mereformasi polisi.
"Kesulitan apa yang dihadapi Presiden. Apakah kejadian beberapa hari ini belum cukup menggambarkan kejengkelan rakyat terhadap kinerja kepolisian. Benar-benar membingungkan," ungkap dia
Ray mengatakan antara pidato Presiden Prabowo dengan praktik lapangan, sering tidak sejalan. Presiden Prabowo, ujar dia, berulang kali menyatakan menjamin kebebasan berpendapat, tetapi massa dihadapkan dengan tindakan aparat yang cenderung refresif.
"Tidak menutup kemungkinan pada ujungnya masyarakat membuat kesimpulan bahwa isi pidato tersebut hanyalah omon-omon belaka," kata dia.
Langkah Prabowo yang tetap mempertahankan Listyo sebagai Kapolri disebut-sebut karena mempertimbangkan Joko Widodo, sebab Listyo adalah pejabat yang direkomendasikan Jokowi untuk tetap dipertahankan sebagai Kapolri.
Listyo selama ini sangat berperan besar melindungi kepentingan keluarga Jokowi, termasuk dalam mendukung Gibran pada Pemilu yang lalu, serta mendukung kemenangan Bobbby Nasution, menantu Jokowi pada Pilkada di Medan. Berkat Listyo pula sehingga KPK sampai sekarang tidak berani menyentuh Bobby Nasution, meski kasus korupsinya sudah banyak diadukan ke KPK.
Listyo pula yang berpesan mendorong peran polisi dalam Pemilu dan Pilkada yang lalu sehingga muncul istilah Partai Coklat. Melalui dukungan partai coklat ini, keluarga Jokowi tetap bisa memainkan perannya dalam politik.
Kalau saja Listyo dicopot, maka kekuatan utama untuk melindungi keluarga Jokowi akan melemah. Maka itu, Jokowi disebut-sebut terus mendorong agar Listyo tidak dicopot dari jabatannya. ***