![]() |
| Aksi massa terkait operasional PT Toba Pulp Lestari di Gedung DPRD Tapanuli Utara |
Keberadaan industri penghasil bubur kertas (Pulp) PT Toba Pulp Lestari (TPL) di Kabupaten Toba membuat warga Batak harus terbelah. Ada yang ngotot menuntut perusahaan itu segera ditutup, ada yang justru mempertahankannya. Kelompok yang berpihak kepada PT TPL juga berani tampil ke public menunjukkan sikap mereka yang menginginkan perusahaan itu tetap beroperasi. Mereka malah meminta agar Ephorus HKBP Viktor Tinambunan segera diganti.
Massa pembela PT TPL ini melakukan aksi unjukrasa di depan Gedung DPRD Tapanuli Utara (Taput), Tarutung, Rabu (29/10/2025) siang. Mereka mengklaim sebagai massa mitra PT TPL.
Sekitar seratusan massa ini sejak pagi menjelang siang sudah berkumpul tidak jauh dari halaman DPRD Tapanuli Utara di Tarutung untuk menyuarakan aspirasi mereka mendukung operasional PT TPL.
Mereka lebih banyak berdiri di luar pagar seraya menyuarakan aspirasi dari atas mobil komando yang mereka tumpangi. Saat bersamaan, gedung DPRD Taput tampak dijaga puluhan personel Polres Taput dan Satpol PP.
Dari atas truk bak terbuka, orator aksi langsung meneriakkan "ganti Ephorus HKBP Viktor Tinambunan" karena bertindak seperti diktator.
Orator aksi mengklaim massa yang hadir berjumlah 3 ribu orang berasal dari berbagai sektor TPL, yakni Aek Raja, Porsea, Tele, Aek Nauli dan sektor lainnya. Padahal fakta yang ada jumlah massa paling banyak sekitar seratusan orang.
Mereka sempat meminta kepada Ketua DPRD, Bupati Taput dan juga Kapolres Taput agar menghadirkan Ephorus HKBP Pdt Viktor Tinambunan untuk berdialog.
"Jika Ephorus HKBP Pdt Viktor Tinambunan tidak hadir di sini untuk berdialog, kami akan bergerak langsung ke Seminarium Sipoholon untuk menemui Ephorus," ancam orator aksi.
Namun semua tahu kalau orasi itu hanyalah omong kosong. Toh massa itu tidak akan berani mendatangi Seminarium Sipoholon untuk menemui Ephorus. Mereka hanya menunggu di halaman gedung dewan.
Saat bersamaan, di komplek Seminarium HKBP Sipoholon sedang berlangsung rapat pendeta dimulai sejak Selasa 27-30 Oktober 2025. Sedangkan para anggota DPRD Taput kebanyakan sedang melakukan kunjungan kerja ke luar kota. Hanya Bupati Taput, JTP Hutabarat didampingi Kapolres, AKBP Ernis Sitinjak yang tampak hadir di lokasi itu.
Menjelang siang, jumlah massa semakin banyak memadati komplek gedung DPRD Taput. Bupati Taput JTP Hutabarat dan Kapolres Taput AKBP Ernis Sitinjak sempat berupaya menemui massa. Keduanya meminta massa untuk bersabar sebab Ephorus HKBP Pdt Viktor Tinambunan sedang mengikuti rapat pendeta di Seminarium HKBP Sipoholon.
"Berhubung saat ini rapat pendeta sedang berlangsung, dan Ephorus HKBP Pdt Viktor Tinambunan juga sedang berada di sana (mengikuti rapat pendeta), maka kami minta untuk bersabar. Ephorus HKBP akan hadir di sini menemui saudara-saudara sekalian," ucap Kapolres.
Mendengar penjelasan Kapolres, massa kemudian menenangkan diri sambil makan siang. Saat berita ini dilansir, massa masih menunggu kedatangan Ephorus HKBP Pdt Viktor Tinambunan untuk berdialog langsung dengan para pengunjuk rasa.
Aksi unjuk rasa masyarakat mitra PT TPL itu mencuat karena ada sekelompok warga batak yang menuntut agar perusahaan itu segera ditutup. Alasannya, karena selain terkait dengan konflik lahan dengan masyarakat lokal, perusahaan itu juga dianggap mencemari lingkungan.
Sejak berdiri tahun 1983, PT TPL sudah berkali-kali bentrok dengan warga lokal.
Puncaknya adalah munculnya seruan Ephorus HKBP Viktor Tinambunan yang meminta agar PT TPL segera ditutup. Pernyataan Ephorus ini memicu memanasnya hubungan antara masyarakat dengan PT TPL. Apalagi kelompok warga yang berpihak dengan PT TPL juga tidak sedikit.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan dan Gubernur Sumut Bobby Nasution termasuk yang mendukung berlanjutnya operasional PT TPL. Dukungan para pejabat ini yang membuat massa pendukung PT TPL berani menentang Ephorus HKBP dan pendukungnya.
Masalah itu akan terus berlarut karena belum adanya dialog yang berlangsung antara masyarakat dan pihak Perusahaan. ***
