Berkali-kali Dibohongi, Akhirnya para Atlit PON Sumut Sampaikan Aspirasi ke Kantor Gubsu

Sebarkan:

Atlit PON Sumut, bagaikan sampah di mata penguasa daerah. Prestasi sama sekali tidak dihargai, malah dihobongi
Sungguh kasihan nasib para atlit PON Sumut. Mereka sudah berjuang mati-matian  membela nama baik daerah, tapi prestasi yang mereka torehkan sama sekali tidak dihargai. Malah para atlit itu terus menerus dibohongi oleh Pemerintah provinsi.

Mantan Pj Gubernur Sumut, Agus Fatoni, dan Gubernur Sumut saat ini, Bobby Nasution adalah dua pejabat yang berkali-kali membohongi para atlit itu.

Sebelumnya, saat hendak berlaga di PON 2024, para atlit Sumut sempat dijanjikan bonus cukup menggiurkan. Pokoknya semua atlit yang meraih medali di ajang olahraga terbesar nasional itu akan mendapat bonus uang kontan dari Pemerintah provinsi.

Pada PON 2021 di Papua, Edy Rahmayadi, Gubernur kala itu memberi bonus hingga Rp 11,1 miliar kepada para atlit Sumut yang berprestasi. Khusus untuk peraih medali emas mendapat Rp 250 juta, peraih perak Rp 125 juta, sedangkan peraih medali perunggu mendapat Rp 100 juta.

Edy Rahmayadi menyerahkan langsung bonus tersebut tidak lama setelah para atlit kembali dari Papua. Sikap Edy menunjukkan betapa ia sangat menghargai kerja keras para atlit yang  membela daerah.

Sedangkan pada PON 2024, Pj Gubernur Sumut kala itu, Agus Fatoni pernah berjanji akan memberi bonus kepada para atlit berprestasi lebih besar lagi dibanding PON Papua. Ia menegaskan kalau bonus itu akan diberikan tidak lama setelah PON selesai.

Namun apa yang terjadi, janji Agus Fatoni hanyalah adalah omong kosong. Sampai jabatannya berakhir pada 19 Februari 2025, ia tidak pernah menepati janji itu. Kini Agus Fatoni sudah kembali bertugas di Kemendagri sebagai Dirjen Bina Keuangan Daerah setelah sekitar delapan bulan menjabat Pj Gubernur Sumut.

Tidak terbantahkan lagi, Agus Fatoni adalah pejabat titipan dari pemerintah pusat untuk memenangkan Bobby pada Pilkada Gubernur 2024. Setelah Bobby terpilih, ia merasa sukses menjalankan tugas sehingga tidak peduli lagi urusan lainnya.

Belakangan Agus mengatakan bahwa bonus atlit PON Sumut akan diberikan langsung oleh Bobby Nasution yang telah didukungnya menang pada Pilkada 2024. Tak heran jika Bobby pun ditagih untuk menepati janji ini.

Namun apa yang terjadi? Perilaku Bobby tidak berbeda jauh dengan Agus Fatoni.

Ia hanya berjanji dan berjanji. Bobby sempat mengatakan kalau bonus atlit akan cair pada akhir Agustus 2025, tapi lagi-lagi itu omong kosong. Lantas ia pun berjanji akan mencairkan bonus itu pada pertengahan Maret 2025, itupun tidak ditepati.

Sampai akhirnya kesabaran para atlit Sumut tidak bisa lagi ditahan karena merasa terus dibola-bola oleh pemimpin pendusta.

Puncaknya, pada Jumat Siang (21/4/2025) para atlit berprestasi Sumut menggelar aksi untuk menyampaikan aspirasi ke kantor Gubernur Sumut terkait pencairan bonus itu. Usai sholat jumat mereka ingin bertemu langsung dengan Bobby Nasution mempertanyakan janji yang pernah diucapkan.

Raut kekecewaan tampak jelas di wajah para atlit. Apalagi Bobby sudah sering sekali berjanji manis kepada mereka. Malah beberapa hari lalu, Bobby mengatakan kalau bonus untuk para atlit sudah dikirim ke rekening masing-masing. Bobby mengklaim telah mengalokasikan anggaran Rp 56,2 miliar untuk bonus itu.

Ucapan ini yang mau ditagih para atlit. Lagipula sampai Sekarang tidak jelas betapa besar bonus yang akan diberikan kepada masing-masing peraih medali.

Dalam sejarah PON Sumut, baru kali ini ada pemerintah daerah yang tega berbohong kepada atlitnya. Padahal para atlit itu sudah berusaha keras mencetak prestasi demi nama baik Sumut.

Pada PON 2024 lalu, Sumut berhasil menempati urusan ke empat peraih medali terbanyak dengan 79 emas, 59 perak dan 116 perunggu. Namun sayang, nasib para atlitnya bagaikan sampah di mata pejabat daerah.

Bandingkan dengan DKI Jakarta yang memberi bonus cukup menggiurkan bagi atlitnya. Bagi peraih emas mendapatkan bonus Rp500 juta, perak Rp250 juta dan perunggu Rp125 juta.

Jadi wajar saja kalau para atlit Sumut semakin tergiur pindah ke daerah lain karena di sana para atlit lebih dihargai. Begitulah risiko kalau daerah dipimpin orang pendusta..! ***

 

 

 

 

 

 

 

 

Para pelatih dan atlet peraih medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 mulai hadir di kantor KONI Sumatra Utara.  Kehadiran mereka untuk mempertanyakan nominal bonus yang akan mereka terima setelah berjuang di multi event olahraga empat tahunan tersebut.

Pantauan Tribun Medan, hingga pukul 10:00 WIB sejumlah pelatih dan atlet mulai datang ke KONI Sumut. Mereka terlihat dengan seragam mengenakan jaket kontingen Sumut ketika di PON 2024 lalu.

Para pelatih dan atlet pun mulai berkumpul di lobby sekretariat KONI Sumut, terlihat ada pelatih Muaythai Sumut, Pelatih Kickboxing Sumut dan sejumlah atlet.  Di sisi lain, para pengurus KONI Sumut belum terlihat hadir hingga diruangan mereka masing-masing.

Pelatih muaythai Sumut, Zulkifli Lubis menyebutkan bahwa pada aksi hari ini pihaknya ingin bertemu dengan KONI Sumut untuk menyampaikan aspirasi mereka soal nominal bonus raihan medali di PON 2024 lalu.

"Kita di sini ingin ketemu dengan pengurus KONI Sumut. Kalau berharap bisa ketemu  pimpinan langsung (John Ismadi Lubis),tapi kalaupun tidak ada, ya perwakilannya," ungkapnya kepada Tribun Medan.

 

Selain bertemu dengan KONI Sumut, pria yang akrab disapa Zul juga mengatakan bahwa pihaknya berencana akan mendatangi Gubernur Sumut, Bobby Afif Nasution.

 

"Rencana kita ke Kantor Gubernur sekitar jam 14:00 WIB, setelah jam salat Jumat untuk menyampaikan aspirasi kita kepada Bapak Gubernur, untuk bisa bersilaturahmi dan semoga dapat diterima," tuturnya.

 

 

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Pelatih dan Atlet Mulai Berkumpul di KONI Sumut untuk Mempertanyakan Nominal Bonus PON 2024, https://medan.tribunnews.com/2025/03/21/pelatih-dan-atlet-mulai-berkumpul-di-koni-sumut-untuk-mempertanyakan-nominal-bonus-pon-2024.

Penulis: Aprianto Tambunan | Editor: Ayu Prasandi

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini