Lagi, Rumah Sakit di Sumut Kehabisan Obat di Masa Kepemimpinan Bobby Nasution, kok Nggak Malu?

Sebarkan:
Gubernur Bobby Nasution saat melakukan peninjauan ke RS Haji Medan, selasa (8/4/2025)

Prilaku Bobby Nasution sebagai Gubernur Sumut tidak beda jauh dengan mertuanya, Joko Widodo, sama-sama suka berjanji manis, tapi gagal dalam kenyataan. Terbukti, selama kepemimpinnya, kembali rumah sakit mengalami kritis obat. Pelayanan pasien pun menjadi kacau balau.

Sebelumnya, sewaktu menjabat Walikota Medan, Bobby pernah menjadi sorotan karena kasus tidak adanya ketersediaan obat yang dibutuhkan pasien di Rumah Sakit Pirngadi. Padahal rumah sakit itu berada di bawah kendali Pemerintah Kota Medan. Sampai-sampai dua pasien meninggal karena terlambat ditangani.

Kasus kekosongan obat itu menjadi viral  di dunia maya setelah mencuatnya kritik dari salah seorang dokter di RS itu. Muka Bobby tercoreng. Ia malu bukan kepalang. Padahal ia mengaku sangat memberi perhatian bagi program Kesehatan.

beruntungnya, waktu itu mertuanya masih menjabat presiden sehingga rasa malu itu cepat ditangani. Buzzzer Bobby juga cepat bergerak untuk memperbaiki citra menantu Jokowi itu.

Sekarang kasus yang hampir sama terjadi di RS Haji di Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang yang berada di bawah naungan Pemerintah Provinsi Sumut. Rumah sakit itu juga mengalami kritis obat sehingga pasien terpaksa membeli obat di luar.

Keluhan pasien itu membuktikan kalau janji program Kesehatan yang didengung-dengungkan sama sekali tidak terbukti. Akibatnya, Bobby lagi-lagi dipermalukan melalui media social.

Tak ingin kasus ini mencoreng mukanya, Selasa (8/4/2025) Bobby langsung mendatangi Rumah Sakit Haji Medan mempertanyakan kondisi yang sebenarnya. Dan benar saja, rumah sakit itu memang mengalami kritis obat untuk jenis tertentu. Malah kekosongan obat itu sudah terjadi selama satu bulan terakhir, persis sejak Bobby menjabat Gubernur Sumut.

“Memang sudah satu bulan terakhir ini obat kosong sehingga ada pasien yang menunggu obat cukup lama,” ungkap Bobby.

Pihak Rumah sakit mengaku mereka belum punya anggaran untuk penyediaan obat. Bobby berjanji bakal mengecek sistem lebih jelas sehingga masalah ketersediaan obat ini bisa diselesaikan.

Bobby mengaku kalau ia sudah beberapa kali mendapat komplain dari warga soal ketersediaan obat di RS Haji itu. Salah satunya dari Kepala Dusun X, Desa Tanjung Sari, Kecamatan Batangkuis, Kabupaten Deli Serdang, Hendrawan yang membawa warganya berobat ke RSU Haji Medan.

Adapula kasus di mana warga diminta memberikan uang dalam jumlah tertentu sebagai jaminan agar bisa mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit itu. Semestinya aturan seperti itu tidak berlaku.

Sesuai janjinya, Bobby pernah mengatakan akan memberikan fasilitas berobat gratis bagi warga. Nyatanya, bukan hanya harus berbayar, masalah ketersediaan obat di RS milik pemerintah juga bermasalah.

Belakangan terungkap kalau RS Haji Medan memiliki hutang dengan vendor obat sehingga mereka tidak bisa lagi mendapatkan obat sebelum utang dibayar.

Dirut RSU Haji Medan, Sri Suriani Purnawati mengakui masalah hutang itu.  Menurut Sri, kekosongan obat tersebut dikarenakan vendor menuntut agar hutang yang menunggak segera dibayar.

"Ada beberapa vendor yang hanya memiliki obat tertentu, di vendor ini ada yang kalau belum terbayar sistemnya terkunci, jadi tidak bisa dipesan untuk itu maka kami tidak bisa memesannya," jelas Sri.

Terkait permasalahan obat kosong, ada sejumlah alternatif yang telah disediakan pihak RS Haji Medan.

"Alternatifnya adalah kita itu memesan ke apotek pendamping. Tetapi terkadang memang kami akui informasi seperti itu tidak sampai ke pejabat pengadaan," jelasnya.

Namun Sri tak merinci macam jenis obat apa saja yang kosong di RSU Haji. Pastinya, pihaknya akan berbenah.

Bobby sendiri mengatakan akan membenahi system manajemen obat di rumah sakit itu agar kasus  pasien meninggal di RS Pirngadi Medan karena ketiadaan obat, tidak lagi terjadi ke depan.

Untuk itu Bobby dituntut membuktikan janjinya sehingga kebodohannya saat menjabat walikota Medan tidak terulang saat menjabat gubernur Sumut.  Kini kinerjanya dituntut lebih baik sebab ia tidak bisa lagi mengandalkan mertua yang sudah pensiun. Jika masih lalai, alamat Bobby pasti dirujak masyarakat.**

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini