Sungguh miris nasib Gubernur Sumut, Bobby Nasution. Tadinya ia berharap warga Sumut mau membelanya dalam kasus penghinaan yang dilakukan seorang Pemuda Aceh. Tapi yang terjadi sebaliknya. Kolom komentar Instagram Bobby Nasution #bobbynst justru ramai-ramai diserang nitizen untuk memberikan dukungan kepada pemuda Aceh yang menghina menantu Jokowi itu.
“Betul kata dia itu Bob, harusnya kau yang malu bob,” tulis #yusufmuhammad di ruang komentar itu.
“Saya sangat setuju dengan abang yang divideo itu,” ujar #cest_lavie dengan singkat. Pendapat ini bahkan mendapat dukungan lebih dari 5.800 tanda likes.
Ada pula komentar yang lebih tajam lainnya dengan mengatakan, “ Mari kita dukung abang Aceh!” yang ditulis oleh #alya_rent_car.
Sementara #kurnia menulis komentar, “ perasaan kita sudah terwakilkan oleh abang Aceh ini!”
Yang mengejutkan, tidak sedikit dari nitizen menulis komentar yang kemudian membawa-bawa nama Gibran dan Jokowi.
“Ayo makzulkan Gibran dan Adili Jokowi!” tulis #imdicky.
“Rakyat setuju dengan abang ini Bro, Lu dan keluarga lu merusak bangsa ini demi keluarga kalian,” ujar #hanggaro.
Bisa dikatakan, sebagib besar komentar yang masuk ke instagram Bobby itu berisi hujatan kepada dirinya. Hanya secuil saja yang membela.
Tak heran jika Bobby sampai tak habis pikir melihat ulah nitizen itu. Ia pun tidak mau lagi campur tangan membahas empat pulau yang disengketakan antara Aceh dan Kemendagri.
“Biarkan saja Aceh membahasnya dengan Kemendagri,” kata Bobby kepada wartawan setelah video penghinaannya marak di dunia maya.
Berawal dari kunjungan ke Aceh
Kecaman nitizen terhadap Bobby Nasution berawal dari langkah Bobby yang datang ke Aceh untuk bertemu Gubernur Muzakir Manaf pada 4 Juni lalu. Bobby sepertinya ingin menjadi pahlawan kesiangan dengan mengajak Aceh bekerjasama mengelola 4 pulau sengketa yang ada di Pantai barat Sumatera. Keempat pulau itu adalah Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Kecil dan Mangkir besar.
Pada dasarnya keempat pulau itu adalah milik Aceh. Tapi oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, pulau itu kemudian dinyatakan sebagai milik Provinsi Sumatera Utara melalui SK Kepmendagri Nomor 300.2.2-2138 Tahun 2025 yang ditetapkan pada 25 April 2025.
Pemerintah dan rakyat Aceh marah. Anehnya, Bobby Nasution merasa keputusan itu sudah final dan langsung merasa bahwa Sumut adalah pemilik sah pulau itu. Agar tidak terjadi keributan antara Aceh dan Sumut, Bobby mengajak Gubernur Aceh bekerjasama dalam mengelola sumber daya yang ada di pulau itu.
Bukannya menerima tawaran itu, Pemerintah dan rakyat Aceh justru semakin marah. Ajakan Bobby itu dianggap sebagai penginaan atas keistimewaan Aceh.
Lagipula, dalam system hukum di Indonesia, tidak pernah ada pulau yang dikelola bersama oleh dua provinsi. Tentu saja usulan Bobby itu sangat mengada-ngada.
Tak heran jika Gubernur Aceh Muzakir Manaf enggan berbicara berlama-lama dengan Bobby Nasution. Saat Bobby berkunjung ke rumah dinasnya di Banda Aceh, Muzakir hanya menerima sebentar saja, setelah itu ia mempersilahkan Bobby berbicara dengan para kepala dinas terkait. Bobby bukan levelnya.
Tawaran Bobby terkait kerjasama mengelola empat pulau itu membuat seorang pemuda Aceh marah besar dan kemudian mendorongnya untuk membuat video balasan kepada Bobby. Isi video itu memang sangat kasar, tidak sopan dan jelas sekali sangat menyerang Bobby, istrinya serta seluruh keluarga besar mereka.
“Bob, bagaimana kalau istrimu kita Kelola bersama? Kau mau?” ujar pemuda itu. Ia juga mengata-ngatai keluarga Bobby dan mertuanya seperti iblis, pendusta, dan haus kekuasaan.
Yang anehnya lagi, justru Bobby kemudian mengutip video itu dan me-repost di instragram pribadinya #bobbynst. Bobby berharap warga Sumut mau membelanya atas penghinaan itu. Bobby lantas menulis, “Menurut kalian, cocoknya dibuat kayak mana ni wee..!”
Bukanya mendapat simpati, iinstagram Bobby ramai-ramai diserang nitizent untuk membela pemuda Aceh itu. Komentar tidak hanya menyudutkan Bobby, tapi juga banyak yang menyerang Gibran dan keluarga Jokowi lainnya.
Terlihat jelas kalau langkah Bobby menayangkan video itu jadi salah besar. Ia terus menjadi bulan-bulanan para nitizen. Komentar negative tidak hanya terkait empat pulau itu, tapi juga menyentuh masalah korupsi yang berkaitan dengan keluarga Genk Solo.
Kalaupun ada yang membela Bobby dalam kasus video itu adalah kelompok-kelompok bayaran yang selama ini memang dibina oleh Bobby sendiri. Misalnya, ada kelompok ‘Bobby Lover” yang merupakan pendukung Bobby saat Pilkada yang lalu. Ada kelompok Parhobas alias pendukung Bobby dan Surya, yang semua itu adalah kubu pendukung penguasa. Kelompok ini yang justru kebakaran jenggot.
Merasa tuannnya dihina dengan kasar, mereka lantas mengadu ke Polda Sumut untuk menuntut agar pemuda Aceh yang ada di video itu segera ditangkap. Langkah itu menunjukkan kalau para Bobby lover ini tidak paham hukum dan bodoh.
Bagaimana pun juga, Polda tidak akan bisa bergerak menangkap pemuda itu, sebab kasus penghinaan tersebut sifatnya delik aduan. Harusnya Bobby sendiri yang mengadu sebagai pihak yang dirugikan, bukan orang lain.
Nyatanya, sampai detik ini Bobby sama sekali tidak mau membuat pengaduan ke pollisi. Alhasil, video itu kini terus menjadi tontonan banyak orang.
Di tiktok @tripx3134_, video itu telah ditontoton lebih dari 10 juta pemirsa. Bobby hanya bisa pasrah dan merenungi nasibnya. ***