-->

Sakiti Hati Para Pejabat Senior, Bobby Nasution Mengaku Semua Itu Demi Target Kerja

Sebarkan:
Gubernur Sumut Bobby Nasution

Secara tersirat Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution mengakui kalau ia bersikap kasar kepada sejumlah pejabat senior di Sumut yang dinilainya tidak loyal. Ia mengaku tindakan itu dilakukannya agar pejabat tersebut bisa mencapai target kerja. Oleh karena itu Bobby mengaku kalau sikap kasarnya itu dilakukan atas nama kepentingan rakyat.

“Kalau tersinggung, saya ingatkan bahwa kita ini kerja, bukan bawa perasaan. Kalau target tidak tercapai, yang seharusnya tersinggung itu masyarakat, bukan saya atau yang lain,” tuturnya.

Kalau kemudian pejabat itu mundur karena tersinggung, Bobby mengaku silahkan saja. Ia meminta wartawan untuk menanyakan langsung kepada pejabat itu. Bukan kepada dirinya.

Bobby yakin, kalaupun ada pejabat yang kemudian mengundurkan diri, hal itu sama sekali tidak akan mengganggu system kerja di Pemerintahan Provinsi Sumut. Ia menegaskan, pemerintahan harus tetap berjalan sesuai target yang telah ditetapkan.

“Yang pasti, pemerintahan ini tidak boleh dijalankan dengan perasaan. Pemerintah punya target yang harus dicapai. Presiden memberikan target kepada kami, dan pemerintah daerah juga memiliki target yang harus dicapai bersama-sama,” kata Bobby.

Sejak menjabat Gubernur Sumut, sikap Bobby kerap menjadi sorotan karena dinilai arogan kepada para pejabat senior yang sebelumnya telah duduk menjabat sebagai pimpinan organisasi daerah di Pemprovsu. Dalam pemikirannya, para pejabat itu adalah orang-orang yang berpihak gubernur sebelumnya.

Makanya berbagai cara dilakukannya untuk menyingkirkan pejabat itu. Bekerjasama dengan Inspektorat Sumut yang merupakan pejabat bawaannya dari Pemko Medan, yakni Sulaiman Harahap, untuk terus mencari-cari kesalahan para pejabat lama agar bisa ia singkirkan. Jika kesalahan pejabat itu tidak ditemukan,. maka ia akan melakukan tekanan langsung agar pejabat itu tidak merasa nyaman sehingga kemudian mengundurkan diri.

Sudah ada beberapa pejabat yang mengundurkan diri karena sikap arogan Bobby Nasution itu.  Yang terbaru adalah Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Sumut, Hasmirizal Lubis, yang mundur pada 14 Oktober 2025 karena merasa dipermalukan di depan umum oleh menantu Jokowi itu. Bobby pernah mengusir Hasmirizal Lubis agar tidak menghadiri pertemuan di Pemprovsu yang membahas masalah perumahan rakyat.

Hasmirizal tentu saja sangat terkejut, sebab sebagai Kepala Dinas Perkim, ia harusnya merupakan sosok penting pada pertemuan itu. Tapi oleh Bobby diabaikan sehingga ia merasa dipermalukan secara langsung.

Sikap Bobby itu yang kemudian membuat Hasmirizal tidak lagi nyaman bekerja sehingga ia memutuskan mengundurkan diri dari jabatan Kepala Dinas Perkim.

Tidak hanya melepaskan jabatan Kepala Dinas, Hasmirizal bahkan memilih pensiun dini. Padahal seharusnya ia masih bisa bertugas sebagai PNS selama dua tahun lagi. Tapi Hasmirizal tetap memilih melepaskan semua tugas-tugasnya di Pemerintahan dan memilih untuk lebih banyak berkumpul dengan keluarga. Ia sepertinya sudah merasa tidak mungkin lagi bekerjasama dengan Bobby Nasution.

Hasmirizal memang tidak pernah mengakui kalau keputusan mundur itu karena tersinggung dengan sikap Bobby yang arogan. Tapi semua aparatur di Pemprov Sumut sudah tahu masalah itu.  Sepertinya Hasmirizal tidak mau memperbesar masalah sehingga ia memilih mengeluarkan pernyataan yang lebih tenang.

Tapi bahwa Bobby pernah mempermalukannya, itu adalah sebuah fakta karena dilakukan di depan pejabat lainnya. Bobby sendiri mengaku tindakannya itu merupakan tuntutan agar para pejabat bekerja lebih keras dalam mencapai target. Namun dalam kasus Hamirizal, Bobby sama sekali tidak menjelaskan target apa saja yang belum tercapai oleh pejabat itu.

Bobby sendiri tidak membantah bahwa ia pernah mengusir Hasmirizal dalam sebuah pertemuan yang membahas soal perumahan rakyat. Ia berdalih, sikapnya itu demi  menekankan pentingnya pencapaian target kerja di setiap organisasi perangkat daerah.

Selain Hasmirizal, pejabat lain yang mengundurkan diri adalah Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Holtikultura Sumut, Rajali. Walau Rajali mengaku mundur karena alasan kesehatan, tapi tak terbantahkan bahwa ia juga banyak mengalami tekanan saat menduduki jabatan itu.

Sebelumnya, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah, Muhammad Rahmadani Lubis juga sudah terlebih dahulu mengundurkan diri karena berbagai tekanan yang diberikan Bobby Nasution. Bedanya, Rahmadani kemudian lebih memilih jadi pejabat non-job, tidak pensiun.

Untuk setiap posisi jabatan yang ditinggalkan itu, Bobby  akan mengisinya dengan menempatkan pejabat sementara yang merupakan orang-orang kepercayaannya. Pejabat tersebut umumnya yang pernah berjasa membantunya saat kampanya gubernur 2024 lalu. 

Beberapa dari mereka ada yang merupakan pejabat dari daerah yang kemudian ditarik ke tingkat provinsi. Yang pasti, semua harus loyal kepadanya. ***

 

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini