-->

PLN dan Uni Eropa Sepakat Bangun Infrastruktur Pembangkit Energi Terbarukan di Sumut

Sebarkan:

 

 PT PLN (Persero) menjalin dialog dengan investor untuk menyusun kesepakatan  melakukan kerja sama dengan Uni Eropa, KfW Development Bank, dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI (PLN)
PT PLN (Persero) sepakat melakukan kerja sama dengan Uni Eropa, KfW Development Bank, dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI untuk proyek pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) pumped storage hydropower berskala besar di Sumatera Utara. Proyek yang sama juga akan dikembangkan di Jawa Timur.

Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly menjelaskan, nantinya Uni Eropa dan KfW memberikan bantuan teknis berupa penyusunan dokumen feasibility study untuk proyek Indonesia Sumatera Pumped Storage di Simalungun, Sumatra Utara dan Indonesia Grindulu Pumped Storage di Pacitan, Jawa Timur dengan total dukungan pendanaan persiapan proyek mencapai sekitar 6 juta euro.

"Selain itu, PLN, PT SMI, dan KfW telah menandatangani Head of Agreement terkait bantuan teknis untuk pengembangan kedua proyek tersebut, menandai penguatan komitmen bersama dalam percepatan pembangunan infrastruktur EBT," ujarnya dalam keterangan kepada media, Selasa, 18 November

Sinthya melanjutkan, kedua proyek ini akan berperan penting dalam memperkuat keandalan sistem ketenagalistrikan nasional sekaligus meningkatkan kapasitas energi terbarukan dalam jaringan PLN sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034.

“Transisi energi membutuhkan dukungan semua pihak dan memerlukan skema pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan. Melalui kerja sama dengan berbagai mitra seperti Uni Eropa, KfW, dan PT SMI, PLN dapat mengakses berbagai potensi technical assistance yang memungkinkan PLN untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi dalam pengelolaan portofolio investasi menuju ekonomi rendah karbon,” tutur Sinthya.

Sementara itu, Executive Vice President Keuangan Korporat PLN Maya Rani Puspita menyampaikan apresiasi atas dukungan pembiayaan dan kerja sama teknis dari Uni Eropa, KfW, dan PT SMI.

“Proyek pumped storage akan memperkuat fleksibilitas sistem kelistrikan nasional sekaligus mendukung integrasi energi terbarukan dalam skala besar,” ujar Maya.

Proyek Indonesia Sumatra Pumped Storage akan memanfaatkan Danau Toba sebagai waduk bawah dan membangun waduk atas dengan sistem bendungan cincin (ring dam). Investasi proyek ini mencapai sekitar 582 juta dolar AS.

Sementara itu, proyek Indonesia Grindulu Pumped Storage akan memiliki empat unit berkapasitas total 1.000 MW dengan estimasi investasi 1,08 hingga 1,3 miliar dolar AS. Kedua proyek ini menjadi bagian dari paket pembiayaan Team Europe senilai 3,4 miliar euro yang difokuskan untuk mendukung program transisi energi Indonesia. ***

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini