Negara internasional turut prihatin atas bencana banjir dan
longsor yang melanda wilayah Sumatera dalam sepakan terakhir. Presiden Federasi
Rusia Vladimir Putin setidaknya telah menunjukkan sikap empatinya itu. Ia mengungkapkan
rasa duka citanya atas bencana banjir besar yang sampai hari ini Selasa
(2/12/2025) telah menewaskan 604 jiwa dan mengakibatkan kerusakan besar di
berbagai titik.
Presiden Rusia Vladimir Putin
“Terimalah ucapan belasungkawa yang mendalam terkait jatuhnya korban jiwa serta kerusakan berskala besar akibat banjir di bagian utara pulau Sumatera,” kata Presiden Putin dalam pernyataan belasungkawa yang ia tujukan kepada Presiden Prabowo Subianto itu.
Dalam keterangan tertulis Kantor Kepresidenan Rusia via Kedubes Rusia di Jakarta, dikonfirmasi Ahad, Putin mengungkapkan Rusia turut berduka cita bersama masyarakat yang kehilangan keluarga dan kerabat mereka dalam bencana alam yang terjadi.
Pemerintah beserta rakyat Rusia juga berharap supaya daerah yang terdampak bencana segera pulih, dan masyarakatnya dapat kembali menjalani hidup dengan normal, aman, dan sejahtera.
Hal yang sama juga disampaikan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian. Tidak hanya sekedar duka cita, Masoud Pezeshkian juga menyatakan kesiapan Iran memberikan bantuan kemanusiaan bagi para korban.
Dalam pesannya kepada Presiden RI, Prabowo Subianto, pada Senin (1/12/2025), Pezeshkian mengatakan, "Atas nama pemerintah dan rakyat Iran, saya menyampaikan belasungkawa kepada Presiden Prabowo Subianto dan rakyat Indonesia," ujarnya, seraya mendoakan kesembuhan bagi para korban luka, sebagaimana dilansir IRNA-OANA.
Sampai hari ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban meninggal akibat banjir dan tanah longsor di Sumatera telah mencapai 604 orang. Data ini diperoleh dari Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Pusdatin BNPB) per Senin (1/12/2025) pukul 17.00 WIB.
Menurut data Pusdatin BNPB, rincian korban di tiga provinsi terdampak adalah sebagai berikut: Sumatera Utara 283 jiwa, Sumatera Barat 165 jiwa, Aceh 156 jiwa. Selain itu, BNPB mencatat ada banyak kerusakan infrastruktur yang signifikan, di antaranya: 3.500 rumah rusak berat 4.100 rumah rusak sedang 20.500 rumah rusak ringan. Fasilitas publik juga terdampak, termasuk 271 jembatan dan 282 fasilitas Pendidikan. ***