Film 'Agak Laen 2: Menyala Pantiku' -- yang mengisahkan kehidupan empat sekawan anak Sumatera Utara -- berhasil menembus dua juta penonton pada hari keempat penayangan. Angka itu diumumkan rumah produksi melalui unggahan resmi pada Senin (1/12/2025).
Film tersebut sebelumnya merayakan capaian 1,2 juta penonton pada hari ketiga. Lonjakan penonton terjadi cepat dan meninggalkan kompetitor yang tayang bersamaan.
Dengan capaian terbaru, Agak Laen 2: Menyala Pantiku berada pada posisi film Indonesia terlaris kesembilan. Posisinya berada tepat di bawah Qodrat 2 yang mencatat 2,2 juta penonton.
Jumlah layar mencapai 17.912 lokasi turut mempercepat pertumbuhan penonton. Peluang pencapaian rekor berikutnya masih terbuka karena penayangan baru berjalan empat hari.
Film ini mengikuti kisah empat detektif yang menyamar sebagai perawat. Misi mereka di panti jompo memicu komedi situasi dan ketegangan dramatis. Deretan pemeran pendukung seperti Ariyo Wahab dan Jajang C. Noer turut memperkuat cerita. Agak Laen: Menyala Pantiku masih tayang di jaringan bioskop nasional sejak 27 November lalu.
Film ini menceritakan kuartet Oki (Oki Rengga), Bene (Bene Dion), Jegel (Indra Jegel), dan Boris (Boris Bokir) dalam penyamaran untuk misi. Mereka ditugaskan menyusup ke sebuah panti jompo untuk mencari tersangka kasus pembunuhan.
Sattingan film ini berbeda jauh dengan Agak Laen edisi pertama yang banyak mengambil gambar di sebuah pasar malam.
“Kalo yang sebelumnya setting-nya pasar malam, image yang meriah. Kalau di sini kita bikin paradoks membuat pengejaran buronan. Tempat panti jompo itu kan bukan tempat pencarian buronan. Itu uniqueness-nya,” kata Muhadkly Acho sebagai sutradara.
“Kita bikin satu arena yang paling menyala dan diharapkan menghadirkan situasinya gimana buronan ngumpet di panti jompo. Setahu saya masih jarang yang bikin panti jompo sebagai setting karena dikenal sebagai tempat yang menyeramkan,” jelasnya.
Nuansa komedi sangat menonjol pada film ini. Bahkan ada penonton yang sampai melompat dari bangkunya menyimak candaan mereka. Gaya Medan tetap menjadi sajian utama, apalagi pemain utamanya adalah orang Sumut. Meski demikian, Agak Laen layak ditonton semua orang di nusantara ini karena sifatnya sangat menghibur. **
