![]() |
| Musa Rajekshah bersalaman dengan Ketua umum Golkar Bahlil Lahadalia. Inikah salam perpisahan? |
Karuan, pergantian ini langsung memunculkan berbagai analisis banyak pihak. Ada pandangan menilai kalau pergantian itu sengaja dilakukan agar Ijeck tidak leluasa bermanuver sehingga ia gagal menyusun kekuatan untuk maju kembali sebagai ketua DPD Golkar pada periode depan.
Dengan kata lain, ada strategi menggusur kekuasaan Ijek di Golkar terlebih dahulu sebelum dilaksanakan Musda. Dengan demikian dukungan DPC Kabupaten/kota kepadanya akan melemah.
Sebagai penggantinya, Bahlil menempatkan Ahmad Doli Kurnia Tanjung sebagai Plt Ketua Golkar Sumut sampai nanti Musda dilaksanakan. Penggusuran Ijeck dari jabatan ketua Golkar Sumut terhitung sejak keputusan pergeseran ditandatangai oleh Ketua Umum dan Sekjen Golkar, yakni sejak 14 Desember 2025.
Untuk diketahui, Ahmad Doli Kurnia merupakan ‘musuh’ politik Ijeck di Golkar. Sejak dulu kedua sosok ini saling bertentangan.
Ahmad Doli adalah sosok yang terang-terangan menyebutkan kalau Ijeck sebenarnya tidak pantas duduk sebagai Ketua DPD Golkar Sumut karena ia tidak pernah mengikuti system pengkaderan yang memadai.
Ijeck menjadi ketua Golkar karena mendapat dukungan dari sosok Luhut Binsar Pandjaitan. Lagipula saat itu Ijeck menjabat wakil gubernur Sumut sehingga bargaining-nya lebih kuat.
Ijeck kala itu juga siap menyediakan finansial yang banyak untuk partai sehingga ia berhasil menyingkirkan Yasir Ridho yang sempat terpilih sebagai ketua Golkar Sumut 2019.
Yasir Ridho adalah politisi senior Golkar Sumut yang merupakan sahabat dekat Ahmad Doli Kurnia. Maka tak pelak lagi kalau suasana menjelang Musda ini menjadi arena balas dendam kelompok politisi Golkar yang dulu terbuang.
Bisa dipastikan Musda nanti akan menjadi ‘pentas perang’ dua kubu, yakni kubu Ijeck dan kubu Ahmad Doli Kurnia.
Posisi Ahmad Doli Kurnia berada jauh di atas angin karena kabarnya Ketua Umum Bahlil Lahadalia mendukung kelompok ini. Sementara Ijeck cenderung dianggap lebih dekat ke Airlangga Hartarto, ketua Golkar sebelumnya.
Tak heran jika dalam waktu dekat ini Ahmad Doli Kurnia akan segera melakukan pendekatan kepada seluruh ketua DPC Golkar Kabupaten/kota untuk segera beralih dukungan dari kepada Ijeck. Ahmad Doli Kurnia cs kabarnya sudah menyiapkan calon ketua DPD Golkar Sumut yang baru, yakni Hendri Yanto Sitorus yang saat ini menjabat sebagai Bupati Labuhanbatu Utara.
“Pokoknya dengan segala cara akan mereka lakukan untuk menjatuhkan Ijeck sehingga beliau tidak lagi menjabat ketua di partai itu,” kata salah seorang petinggi Golkar Sumut kepada Kajianberita.com.
Yang mengejutkan, mantan Presiden Joko Widodo disebut-sebut turut bermain dalam konspirasi ini. Jokowi meminta agar Bahlil segera mengamankan dukungan Golkar Sumut bagi majunya kembali Bobby Nasution pada Pilkada Gubernur 2029.
Langkah itu sengaja diminta Jokowi, sebab besar kemungkinan Gerindra tidak akan lagi mendukung Bobby di Pilkada nanti. Oleh karena itu, Jokowi perlu memastikan ada satu partai besar yang siap memberi dukungan kepada menantunya, Bobby sejak awal.
Golkar adalah pilihan utama karena Bahlil sangat berhutang budi sangat besar kepada Jokowi. Sebab berkat jasa Jokowi, Bahlil bisa menggulingkan Airlangga Hartarto dari jabatan ketua partai. Jokowi pula yang merekomendasikan kepada Prabowo agar Bahlil diangkat sebagai Menteri.
Jika Golkar sudah memastikan dukungannya kepada Bobby sejak awal, maka peluang Bobby maju pada Pilkada nanti sudah pasti terjamin. Setidaknya sudah ada dua partai yang memberi dukungan sejak awal, yakni Golkar dan PSI. Dukungan PSI sudah pasti diperolehnya karena partai itu kini berada di bawah ketiak Jokowi
Kalau saja Ijeck yang tetap diberi peluang memimpin Golkar Sumut, peluang Bobby untuk maju akan sulit mengingat Ijeck sudah tegas menyatakan bakal maju pada Pilkada Gubernur 2029. Dia tidak lagi mau memberi kesempatan kepada Bobby karena Bobby dinilai gagal. Sudah menjadi rahasia umum kalau hubungan Ijeck dan Bobby sudah retak.
Makanya pada Pilkada 2029 Ijeck tidak akan mau lagi mengalah sama Bobby. Lagipula Jokowi sudah tidak berkuasa lagi, sehingga Ijeck tidak perlu takut untuk melawan.
![]() |
| Ahmad Doli Kurnia, musuh politik Ijeck di Golkar. Kini saatnya ia akan balas dendam |
Dengan posisi seperti itu, maka tidak akan sulit bagi kubu Ahmad Doli Kurnia untuk mempengaruhi para ketua DPC Golkar Kabupaten/kota untuk memindahkan dukungan mereka dari Ijeck.
Bagaimanapun besarnya perjuangan Ijeck dalam membangun Golkar Sumut selama lima tahun terakhir, tampaknya tidak berarti apa-apa. Operasi untuk menyingkirkannya sudah berjalan sejak pertengahan Desember ini.
Dengan demikian, saat Musda Golkar berlangsung awal tahun depan, kekuatan Ijeck sudah semakin lemah. Kabarnya Luhut Binsar Pandjaitan yang menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat Golkar juga tidak mau lagi mendukung Ijeck.
Bagaimanapun juga Luhut tetap mendukung konspirasi partai yang akan membangkitkan kembali kekuatan Jokowi pada Pemilu mendatang. Semua strategi ini dilakukan demi menyelamatkan Bobby.***

