PPP si Partai Gurem Mencari Figur Baru, Jokowi Beri Petunjuk untuk Memilih Amran Sulaiman

Sebarkan:

Andi Amran Sulaiman, menteri pertanian yang juga orang dekat Jokowi bakal dipilih sebagai Ketua Umum PPP.
PPP saat ini tengah mencari figur yang mampu memperkuat kembali partai yang berdiri sejak 5 Januari 1973. Partai ini memang sedang kelimpungan setelah kehilangan jati diri sehingga membuatnya seakan tidak punya harga diri.  

Dulu dikenal sebagai salah satu partai besar dan bergengsi, sekarang PPP hanya partai gurem yang seakan tak punya gigi. Bahkan partai ini kalah jauh dibanding partai baru, seperti PSI, Hanura, apalagi jika dibanding dengan PKS, Demokrat atau Nasdem.

Sampai-sampai mereka terlempar dari senayan dan mengalami kekurangan kursi di sejumlah DPRD tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

Ironisnya, dalam kondisi seperti inipun, partai ini masih menjilat kepada penguasa. Ketika mereka membutuhkan sosok pemimpin baru yang akan mengendalikan partai di masa depan, sejumlah tokoh PPP meminta wejangan dari Joko Widodo, sosok yang mereka puja-puja sebagai  orang berpengaruh, Mereka lupa kalau Jokowi adalah the King of lip servise, alias si raja dusta.

Tentu saja Jokowi sangat senang dijadikan panutan oleh PPP. Oleh karena itu ia lantas merekomendasikan Andi Amran Sulaiman sebagai figur yang pantas memimpin partai itu ke depan.

Amran Sulaiman saat ini menjabat sebagai Menteri Pertanian dan termasuk orang dekat dengan Jokowi. Amran Sulaiman dipastikan bakal maju untuk merebut jabatan ketua umum PPP pada Muktamar September 2025.

Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy membenarkan kalau mereka memang meminta petunjuk dari Jokowi untuk memilih tokoh yang akan memimpin partai itu ke depan. Dari Jokowi kemudian muncul nama Amran Sulaiman.

Kepada Rommy, Jokowi menyatakan bahwa Amran adalah sosok yang memiliki kualitas dan totalitas jika diberikan amanah.  Di samping itu, Rommy mengaku sudah berteman baik dengan Amran selama hampir dua dekade terakhir.  

Hal ini menjadi alasan para tokoh PPP mempertimbangkan Amran sebagai salah satu kandidat ketua umum PPP.

Dikabarkan sebelumnya kalau ada delapan nama yang digadang-gadang maju sebagai calon ketua umum PPP, baik dari internal maupun eksternal partai berlambang Kabah itu.  Namun semua itu adalah tipuan belaka dari para tokoh PPP untuk menunjukkan kepada public bahwa seakan partai itu diminati banyak tokoh. Omong kosong itu.

Pada dasarnya Amran adalah nama yang sudah disiapkan untuk menjadi pimpinan di partai itu.

Mengapa Amran? Karena ia memiliki kekuasaan dengan jabatan sebagai Menteri Pertanian. Tentu saja fulus juga ada, apalagi didukung basis petani yang diharapkan bisa mendukung.

Yang istimewanya lagi, secara finansial Amran pasti didukung oleh  pengusaha terkenal Andi Syamsuddin Arsyad  alias Haji Isam, seorang konglomerat pengusaha tambang terbesar di Indonesia. Amran adalah saudara sepupu dari Haji Isam.

Dengan menempatkan Amran sebagai ketua umum, nantinya Haji Isam akan mengakuasisi PPP menjadi milik keluarga mereka. Peluang ini sangat besar, sebab  Haji Isam terkenal memiliki jejaring komunikasi yang luas dengan berbagai partai politik. 

Inilah pengusaha Andi Syamsuddin Arsyad atau yang  dikenal dengan nama Haji Isam , yang bakal memberi suntikan dana bagi PPP kalau Amran terpilih sebagai ketua umum. Haji Isam dan Amran adalah saudara sepupu.
PPP sepertinya tak punya pilihan lain selain memilih sosok Amran, sebab untuk bisa bangkit kembali, partai ini pasti membutuhkan logistic yang sangat besar. Amran dengan dukungan Haji Isam diyakini bisa memberi modal kuat bagi bangkitnya PPP dari keterpurukan.

Amran sendiri merupakan pengusaha yang sukses. Ia pun terus menerus mendapat dukungan dari sepupunya, Haji Isam.

Rommy mengklaim sudah mengajak seluruh kader PPP untuk silaturahmi dengan Amran. Bahkan, Plt Ketua Umum Muhamad Mardiono mengumpulkan belasan DPW bertemu dengan Amran di quest house pribadi Amran di Makassar.

Dengan naiknnya Amran sebagai ketua PPP, maka posisi Jokowi akan semakin kuat untuk bisa mendukung anaknya Gibran maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2029. Terlepas bagaimanapun kualitas Gibran, Jokowi tetap berharap kekuasaannya bisa lenggeng di pemerintahan.

Jika tidak lagi berpengaruh, bisa-bisa anak dan menantu Jokowi  bakal dijaring KPK karena banyaknya kasus korupsi yang melibatkan mereka. Bukan tidak mungkin Jokowi sendiri ikut terseret sebab ia terlalu banyak mengumbar kebohongan. Sejumlah programnya juga banyak merugikan negara.

PPP tampaknya bakal menjadi salah satu kuda tunggangan  baru  untuk Jokowi setelah si pendusta itu menguasai PSI dan Golkar. Sementara posisi PAN masih menngambang karena cenderung melihat arah angin. Demikian juga dengan PKS. Dua partai ini cenderung oportunis.

Hanya Demokrat yang belum bisa disentuh oleh Jokowi. Besar kemungkinan Partai Demokrat bakal menjadi pilar untuk mengusik pengaruh keluarga Jokowi di jaringan kekuasaan. ***

 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini