Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan di Medan,
Sumatera Utara. Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto membenarkan bahwa lembaganya
menggelar OTT di Medan saat dikonfirmasi terkait kabar penyegelan kantor
Dalihan Natolu Grup di Padangsidimpuan, Sumut.Kantor perusahaan Dalihan Natolu di Padangsidempuan yang telah disegel KPK, Jumat pagi
"Benar," ujar Fitroh, Jumat, 27 Juni.
Namun, Fitroh tak menjelaskan lebih detail terkait kabar OTT ini. Hanya saja, kabar menyebut bahwa OTt dilakukan atas dugaan korupsi terkait proyek anggaran provinsi. Informasi yang diperoleh Kajianberita.com menyebutkan kalua korupsi itu terkait proyek provinsi yang ditangani kontraktor Dalihan Natolu Grup (DNG). Kantor perusahaan itu, di Jalan Teratai, Kelurahan Ujung Padang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan sudah disegel.
Menurut pantauan wartawan, segel dengan bertuliskan “Dalam Pengawasan KPK” itu terpajang di depan pintu masuk kantor berwarna putih tersebut.
Namun, hingga saat ini belum diketahui penyebab penyegelan kantor tersebut. Hanya saja beredar kabar bahwa kantor itu disegel terkait proyek tingkat anggaran provinsi.
PT Dalihan Natolu termasuk salah satu perusahaan kontraktor ternama di Tapanuli Selatan. Saat ini kantor perusahaan itu yang menggunakan pagar setinggi 2 meter itu, tampak sepi dan tidak ada tanda-tanda aktivitas.
Ada dua bangunan dalamnya. Salah satu pintu bagian depan rumah yang merupakan bangunan utama, tampak disegel selembar kertas berwarna merah dan putih bertuliskan "Dalam Pengawasan KPK".
"Tadi pagi sekitar pukul 09.00 WIB, ada banyak kendaraan mobil yang terparkir di sekitar sini. Tidak seperti biasanya," ungkap juru parkir di sekitar lokasi. "Saya tidak tahu ada kejadian apa, tapi ada sejumlah orang yang mondar mandir keluar masuk rumah tersebut," ujarnya.
Belum diketahui terkait apa petugas dari KPK datang dan menyegel bangunan tersebut. Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, yang dikonfirmasi mengenai penyegelan itu, belum dapat memberikan keterangan.
"Nanti saya informasikan kembali," ucap Budi. Namun kabar yang beredar, seorang mantan kepala daerah berinisial SP sudah ditahan kepala daerah. Sedangkan dua lagi ditangkap di Medan. SP merupakan mantan kepala daerah yang sudah dua kali menjabat di wilayah Tapanuli Selatan. Ia juga memiliki jaringan luas di kalangan politisi besar di negeri ini. ***